MALANG, KOMPAS.com - Ratusan pelajar kelas VII se- Jawa Timur telah siap mengikuti uji coba Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) 2018 di Kota Malang pada Minggu (4/2/2018) pagi.
Guna memotivasi para pelajar untuk mengikuti seleksi dengan serius, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf hadir di tengah-tengah mereka. Pada kesempatan itu, Gus Ipul berbagi tips agar generasi muda dapat meraih cita-cita. Bahkan, Ipul menawarkan beasiswa bagi pelajar yang memenuhi syarat tertentu.
Sistem pendidikan di Indonesia terus dibenahi dan disempurnakan dari waktu ke waktu. Pada kenyataannya, sistem tak dapat berjalan dengan benar dan baik tanpa adanya integritas pribadi yang baik.
Integritas pribadi sangat penting menentukan berjalannya sistem pendidikan yang baik. Sering kali, kata dia, suatu sistem dilanggar karena ada yang salah dengan integritas pengguna sistem. "Terjadinya pelanggaran atas sistem karena masalah integritas," katanya.
Baca: Permintaan Gus Ipul soal Murid yang Aniaya Guru Hingga Tewas
Oleh sebab itu, sejumlah negara maju masih meyakini bahwa sistem pendidikan off line alias pertemuan tatap muka merupakan salah satu cara membangun integritas. Meski pun, saat ini mulai berkembang penyelenggaraan pendidikan dengan sistem online.
"Sudah mulai muncul sistem penyelenggaraan pendidikan online. Orang kuliah tak lagi harus harus hadir di kelas-kelas karena sudah bisa dilakukan secara online. Kuliahnya diselenggarakan di negara tertentu, tetapi mahasiswanya berada di negara berbenda. Ini sistem online," kata Gus Ipul.
Tak bisa disangkal, pendidikan dengan sistem offline masih sangat dibutuhkan. Pertemuan tatap muka antara guru dan murid diyakini masih efektif guna membentuk integritas peserta didik.
Baca juga: Pesan Gus Ipul untuk Guru TK dan PAUD
Salah satu bentuk pertemuan tata muka itu adalah dengan menyelenggarakan try out sebelum mengikuti SBMPTN. "Jangan putus asa kalau tidak lulus pada gelombang pertama. Coba lagi ikut gelombang selanjutnya," ujar Gus Ipul.
Ia menegaskan bahwa generasi terbaik saat ini adalah mereka yang lulus dari proses pendidikan sebagai lulusan yang berkompetensi. Generasi ini, ia melanjutkan, memahami teori dan punya keterampilan.
"Selanjutnya, generasi ini bisa berprilaku baik dalam menerapkan sistem dan keterampilan yang dikuasainya," katanya. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ ACHMAD FAIZAL)