Peserta SBMPTN 2018 Melahirkan di Toilet Unhas

Kompas.com - 08/05/2018, 23:32 WIB
Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). KOMPAS.com/JunaediIlustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sesosok bayi berlumuran darah ditemukan dalam toilet di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, oleh petugas kebersihan, Suri (41), warga Kampung Nipa-nipa Antang, Kecamatan Manggala, Selasa (8/5/2018). 

Belakangan diketahui, bayi tersebut baru dilahirkan oleh salah seorang peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berinisial IF (18), warga Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. IF kedapatan oleh petugas SBMPTN tiga kali keluar masuk dalam toilet dengan kondisi meringis dan pucat.

Ishaq Rahman dari bagian Humas Unhas dalam keterangan persnya mengatakan, bayi yang ditemukan di toilet dalam kondisi hidup dan langsung dilarikan ke RS Unhas untuk mendapatkan perawatan tim medis.

Baca juga : Kronologi Peserta SBMPTN 2018 Melahirkan di Toilet Saat Ujian

Ishaq menceritakan, terungkapnya kasus penemuan bayi ini berawal dari kecurigaan dengan petugas dengan IF yang mengeluh sakit perut dan tiga kali minta izin ke toilet. IF ke toilet dalam keadaan lama, hingga waktu SBMPTN masuk pada sesi kedua.

“IF yang kondisi meringis kesakitan dan wajahnya pucat, petugas SBMPTN pun tidak membiarkan masuk ke dalam ruang ujian. Apalagi, pada pakaian IF terdapat bercak darah dan dalam kondisi basah. Karena petugas lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan peserta SBMPTN, IF pun dianjurkan diperiksa kesehatannya oleh tim medis yang telah disediakan,” katanya. 

Di saat itu pula, lanjut Ishaq, ditemukan sesosok bayi terbungkus kain seadanya dalam tabung penampungan air klosed oleh petugas kebersihan.

Baca juga : Ditolak KUA, Bocah 12 Tahun Batal Nikah, Sang Ibu Pingsan

Bayi tersebut  kemudian dilarikan ke RS Unhas untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Demikian pula IF dibawa ke RS Unhas untuk diperiksa kesehatannya. 

“Saat bayi laki-laki seberat 1,4 kg dan IF diperiksa kesehatannya di ruangan IGD yang sama, barulah tim medis mendapat kepastian. IF mengakui bahwa bayi tersebut adalah anaknya yang baru dilahirkan dalam toilet,” ungkapnya. 

Ishaq menegaskan, IF tidak akan lulus mengikuti SBMPTN karena seleksi tidak diselesaikannya. Kasus penemuan bayi ini selanjutnya diserahkan pihak Unhas ke aparat kepolisian Polsekta Tamalanrea guna proses penyelidikan. 

Close Ads X