KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran ( Unpad) selaku koordinator implementasi Ujian Tulis Berbasis Komputer menyatakan siap untuk memfasilitasi kelancaran ujian tersebut.
Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad mengatakan sistem UTBK telah dikembangkan dengan sangat andal dan hati-hati. Berbagai persiapan dan pengembangan telah dilakukan dengan matang.
“Insya Allah sistem ini andal karena kami tidak main-main mengembangkannya,” ujar Rektor Unpad seperti dikutip dari laman resmi ITB (13/3/2019).
Untuk itu, Rektor Unpad mengimbau peserta ujian tidak perlu khawatir pelaksanaan UTBK akan terkendala oleh masalah sistem maupun jaringan.
Pihaknya telah melakukan ujicoba sistem UTBK serentak di seluruh wilayah di Indonesia. Hasilnya, sistem ini sudah berjalan dengan baik.
Standar penyelenggaraan UTBK juga telah dikembangkan secara ketat. Standar ini akan diterapkan di seluruh wilayah penyelenggara UTBK di Indonesia. Dengan demikian, kualitas sistem UTBK akan sama rata di setiap wilayah.
Baca juga: Menristekdikti Jamin Ketersediaan Kursi UTBK 2019 Gelombang 1 dan 2
Rektor menjelaskan, ada keistimewaan dari metode UTBK dibandingkan dengan metode ujian tertulis cetak. Metode berbasis komputer dikembangkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI ini bertujuan agar perguruan tinggi bisa lebih tepat mendapatkan calon mahasiswa.
Guna mewujudkan tujuan tersebut, mekanisme seleksinya pun dikembangkan lebih spesifik. Tahun-tahun sebelumnya UTBK diikuti oleh peserta yang telah mendaftar SBMPTN. Pada tahun ini, peserta harus ikut UTBK dahulu untuk mendapatkan hasil.
Dari hasil UTBK, peserta kemudian memiliki rekomendasi untuk memilih program studi yang cocok melalui jalur SBMPTN.
“Kalau dahulu, kita hanya tahu kompetensi itu dari psikotes saat di SMA. Sekarang, dari 2 jenis tes yang ada dalam UTBK, setiap nilai tes yang diperoleh peserta bisa di-match-kan dengan program studi yang dituju,” papar Rektor.
Dijelaskan lebih lanjut, dua jenis tes dalam UTBK terdiri dari tes potensi skolastik dan tes potensi akademik. Setiap jenis tes bisa menjadi penentu kompetensi peserta terhadap program studi yang dituju.
Setiap program studi yang ditawarkan perguruan tinggi pada SBMPTN 2019 sudah memiliki data pembobotan tersendiri. Peserta tinggal menyesuaikan hasil tes UTBK dengan bobot program studinya.
Sistem ini dinilai lebih mendorong peserta untuk benar-benar memilih program studi yang sesuai dengan kompetensinya. “Bagi siswa, memilih program studi itu penting karena menjadi karirnya ke depan,” kata Rektor.
Rektor mengungkapkan, berbeda dengan pelaksanaan UTBK SBMPTN sebelumnya yang digelar serentak satu hari, tahun ini UTBK digelar selama beberapa hari. Pelaksanaan tes UTBK untuk peserta pendaftar gelombang pertama dilakukan tanggal 13 April hingga 4 Mei 2019. Sementara tes UTBK untuk gelombang kedua dilaksanakan tanggal 11 Mei – 26 Mei 2019.