Tidak Hanya UNBK, Ada Soal HOTS di UTBK SBMPTN 2019

Kompas.com - 20/03/2019, 17:42 WIB
enteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi ( Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti (22/10/2018) menyebutkan terdapat sejumlah ketentuan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Dok. Kemenristekdiktienteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi ( Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti (22/10/2018) menyebutkan terdapat sejumlah ketentuan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya.

KOMPAS.com - Tahun ini pendaftaran UTBK gelombang pertama akan ditutup 24 Maret 2019. Gelombang kedua pendaftaran UTBK akan dibuka pada tanggal 25 Maret 2019 sampai dengan 1April 2019.

Sesuai ketentuan, mulai tahun 2019, persyaratan mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN) 2019 adalah wajib mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Tahun ini, UTBK yang diselenggarakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali. Peserta mengikuti maksimal 2 (dua) kali tes, dan hasil tes diberikan secara individu 10 (sepuluh) hari setelah pelaksanaan tes. Apa saja yang akan diujikan?

Soal HOTS

Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti (22/10/2018) telah memastikan soal-soal UTBK SBMPTN 2019 akan menggunakan soal HOTS (High Order Thinking Skill) atau soal dengan kemampuan analisa tinggi.

Baca juga: Jumlah Kursi UTBK di 7 PTN Ini Hampir Terisi Penuh Jelang Gelombang 1

 

"Kemampuan calon mahasiswa untuk menganalisa adalah hal yang penting," tegas Nasir perihal dimasukannya soal HOTS dalam UTBK SBMPTN 2018.

hal senada disampaikan Ketua LTMPT Prof Ravik Karsidi, "Dengan soal HOTS dimungkinkan untuk membuat jenis soal sama, namun pertanyaan akan berbeda."

Ia menyebutkan, hal ini bertujuan menjaring calon mahasiswa berkualitas serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital. 

Ukur kemampuan 

Menristekdikti menjelaskan, UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang sesuai dengan kelompok ujian setiap peserta ujian.

TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.

TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan seseorang agar dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi.

TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Penekanan tes pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Kelompok ujian

Seperti tahun sebelumnya, lelompok ujian pada UTBK SBMPTN 2019 tetap akan dibagi menjadi:
  1. Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian TPS dan TKA Saintek (Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi);
  2. Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) dengan materi ujian TPS dan TKA Soshum (Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi).

Ketua Panitia SBMPTN 2018 sekaligus Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi menyebutkan, Peserta Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 dapat mengikuti UTBK maksimal sebanyak dua kali.

Peserta dapat membayar uang pendaftaran UTBK sebanyak Rp. 200.000 pada setiap tes. Ia menambahkan peserta dapat menggunakan nilai tertingginya dalam mendaftar program studi yang diinginkan, pada dua kali UTBK.

Close Ads X