5 Program Studi Favorit Tahun Ini Bidang Saintek

Kompas.com - 04/06/2019, 07:00 WIB
Ilustrasi komputer jinjing atau laptop ShutterstockIlustrasi komputer jinjing atau laptop

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak lulusan SMA, SMK, atau sederajat gagal dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN 2019) kemudian coba mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019.

Pendaftaran SBMPTN akan dibuka pada 10-24 Juni 2019. Calon mahasiswa harus mempunyai strategi dengan mengetahui program studi ( prodi) di kampus mana yang menjadi favorit banyak orang dan mana yang tidak.

Dengan begitu, "para pejuang" SBPMTN ini akan memiliki peluang lebih besar diterima di prodi pilihan.

Berikut ini 5 prodi paling banyak diminati calon mahasiswa, terutama di kelompok Sains dan Teknologi ( Saintek) berdasarkan hasil SNMPTN 2019:

1. Teknik informatika

Perkembangan teknologi dalam dunia digital membuat pengetahuan teknik informatika semakin dibutuhkan untuk penelitian dan menghasilkan penemuan terbaru.

Baca juga: Prodi Kekinian dan 7 Fokus Pengembangan Ristekdikti di Indonesia (1)

Prodi ini mempelajari ilmu komputer dan penerapannya mulai dari desain, aplikasi sistem operasi komputer, uji coba, evaluasi, hingga pengembangannya, baik untuk peranti lunak maupun keras.

Orang yang berkecimpung dalam bidang ini dituntut kreatif dan mampu merealisasikan idenya melalui pemrograman dalam suatu sistem operasi komputer sehingga bisa bekerja dengan baik dan bermanfaat.

Lulusan dari prodi ini antara lain bisa bekerja sebagai konsultan teknologi informasi (TI), programmer, software engineer, system analyst, atau membuka usaha sendiri dengan produk berbasis teknologi.

Menurut data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT), Prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran menjadi prodi paling ketat untuk kelompok Saintek pada SNMPTN 2019.

2. Farmasi

Farmasi merupakan ilmu yang mempelajari identifikasi dan analisis obat-obatan, mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing obat, kemudian cara memformulasi, meramu, dan menggunakannya secara aman.

Dasar dari bidang ini adalah ilmu kimia yang banyak digunakan dalam praktiknya kemudian diikuti ilmu biologi dan fisika.

Mahasiswa lulus dari prodi ini bisa bekerja di industri farmasi, misalnya sebagai apoteker, analisis, dan peneliti farmasi.

Pada SNMPTN 2019, Prodi Farmasi Universitas Jenderal Soedirman menjadi paling ketat dengan persentase peserta diterima yaitu 1,77 persen.

3. Kedokteran

Setiap tahun, prodi ini selalu menjadi salah satu prodi dengan banyak peminat. Mahasiswa prodi ini akan belajar tentang menjaga kesehatan dan antisipasinya, serta pengobatan berbagai penyakit dan hal-hal berkaitan dengan ilmu kedokteran.

Orang berminat dalam prodi ini harus mengetahui tentang anatomi tubuh manusia serta fungsi dari masing-masing bagian tubuh. Mereka juga akan belajar cara memeriksa pasien dan menganalisis hasil pemeriksaan.

Peluang kerja dalam bidang ini tentunya sebagai dokter di rumah dan di lembaga kesehatan, baik di bawah naungan pemerintah maupun swasta.

Jika dilihat dari SNMPTN 2019, Pendidikan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman menempati posisi teratas yang paling ketat persaingannya dengan 1,80 persen peserta diterima.

4. Psikologi

Prodi ini cukup dikenal di Indonesia karena kebanyakan orang beranggapan akan bisa mempelajari dan memahami tentang kepribadian dan perilaku manusia dan kepribadian manusia.

Secara khusus, prodi psikologi menelaah manusia, mulai dari mental, pikiran, hingga tingkah laku.

Di beberapa kampus, prodi psikologi masuk kelompok Soshum, tetapi ada juga kampus yang mengategorikan dalam Saintek.

Biasanya lulusan dari prodi ini akan bekerja di divisi sumber daya manusia (human resource development) di suatu perusahaan atau lembaga, psikolog, konselor, dan bagian asesmen untuk melakukan tes psikologi.

Pada SNMPTN 2019, Psikologi Universitas Padjajaran menjadi prodi paling ketat persaingan dengan hasil 1,83 persen peserta diterima.

5. Ilmu gizi

Mahasiswa dalam prodi ini akan mempelajari faktor berkaitan dengan asupan gizi di lingkungan masyarakat.

Lebih detail, mereka akan belajar antara lain mengenai hubungan antara gizi dengan kesehatan, pertanian, serta ekonomi dan sosial budaya.

Belakangan ini peran lulusan ilmu gizi semakin dibutuhkan dengan semakin banyak program perbaikan gizi dari pemerintah kepada masyarakat sampai di seluruh wilayah Indonesia.

Para lulusan prodi ini memiliki peluang kerja menjadi konsultan gizi di klinik, puskesmas, atau rumah sakit. Mereka juga bisa berkarier di perusahaan industri pangan, misalnya di perusahaan katering makanan diet atau pengolahan makanan kaleng.

Prodi Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman menjadi yang paling ketat persaingannya dalam SNMPTN 2019 yaitu 1,86 persen peserta diterima.

Close Ads X