KOMPAS.com - Setelah lulus SMA, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan ke depan. Sebagian ada yang memilih langsung bekerja, ada pula yang melanjutkan pendidikan.
Di luar dua pilihan itu, ada pula yang mengambil gap year.
Menurut Gap Year Association seperti dilansir dari Forbes, gap year adalah pengalaman selama satu semester atau satu tahun yang biasanya diambil sesudah sekolah menengah dan sebelum pendidikan tinggi.
Mereka yang memilih mengambil gap year biasanya ingin memperdalam ilmu dan praktik dalam suatu bidang.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan selama gap year?
Baca juga: Tak Lolos SBMPTN? Coba Ambil Gap Year!
Hal-hal berikut mungkin bisa memberikan alternatif bagi kamu yang memutuskan untuk tak dulu melanjutkan ke bangku kuliah pada tahun ini setelah tak lolos dalam SBMPTN 2019.
Sebelum memutuskan untuk mengambil jeda, perhatikan apa yang Anda inginkan selama masa gap year?
Apakah keahlian baru, pengalaman, atau lebih banyak waktu belajar dan mempertimbangkan masa depan.
Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah terjawab, maka akan mudah untuk menentukan kegiatan apa yang akan diambil. Apa saja?
Dalam mengisi gap year, mengambil jeda dengan menghabiskan waktu untuk menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial bisa menjadi salah satu pilihan.
Meluangkan waktu dan menjadi relawan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengasah soft skill yang mungkin tidak akan didapatkan di kampus atau kantor.
Baca juga: Tidak Lulus SBMPTN, Bagaimana Cara Mencari Kampus Idaman?
Kegiatan ini juga dapat mengembangkan beberapa soft skill lainnya, seperti kerja tim, rasa percaya diri, kesabaran, komunikasi, dan juga empati.
Tidak hanya belajar di kampus, mengikuti sebuah kursus dapat membantu mengasah soft skill.
Anda bisa menambah kemampuan dengan mempelajari bahasa baru, atau belajar pemrograman, hingga keterampilan praktis seperti memasak.
Selain itu, Anda juga bisa mengikuti program pelatihan dan pengembangan diri.
Hal ini cukup efektif untuk meningkatkan kesadaran diri dan meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi.
Tak ada cara lain yang lebih pas dalam mengenal dunia kerja kecuali dengan bekerja.
Selama gap year, gunakan waktu untuk mencoba merasakan bagaimana dunia kerja yang sebenarnya.
Mengisi waktu selama gap year juga bisa dilakukan dengan bekerja paruh waktu. Menambah uang saku dengan bekerja paruh waktu (part time) memang sebuah solusi, tetapi itu juga butuh kemauan tinggi dan kerja keras.
Travelling kini menjadi salah satu kebutuhan. Tak ada salahnya menghabiskan waktu jeda dengan bepergian dan bertemu dengan orang-orang baru.
Dengan menghabiskan waktu untuk travelling, seseorang bisa meningkatkan mood yang akhirnya menurunkan tingkat stres sehingga kesehatan tetap terjaga.
Tak hanya itu, travelling juga bisa membuat seseorang menemukan budaya dan lingkungan baru.
Hal ini akan mampu meningkatkan keterampilan serta kemandirian.