PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.910 siswa lulus masuk Universitas Andalas ( Unand) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN).
Jumlah siswa yang mendaftar ke Unand sebanyak 20.160 orang.
"Dari 1.910 tersebut terdapat 501 diantaranya calon mahasiswa yang masuk lewat jalur Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) atau sebelumnya Bidik Misi," ujar Wakil Rektor (WR) I Unand Mansyurdin melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/4/2020).
Lebih jauh dijelaskannya jurusan paling banyak peminat atau favorit adalah jurusan farmasi di bidang Sains dan Teknologi (Saintek).
Baca juga: Universitas Andalas Siapkan 1.500 Mahasiswa untuk Kampus Merdeka
Sedangkan untuk bidang sosial dan humaniora yang paling banyak diminati adalah jurusan hukum.
"Tiga jurusan favorit kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) adalah farmasi dengan 1.302 peminat, pendidikan dokter 1.240 peminat dan ilmu kesehatan masyarakat 818 peminat. Untuk kelompok Sosial Humaniora (Soshum) yang paling diminati adalah hukum 1.085 peminat, manajemen 986 peminat dan akuntansi 724 peminat," sebutnya.
Baca juga: Ikut SBMPTN 2019? Ini Prodi di Universitas Andalas dengan Peminat Terbanyak pada 2018
Ia menyampaikan pendaftaran akan dimulai pada 14 April 2020 hingga 5 Mei 2020. Calon mahasiswa bisa mengakses http://pmb. unand..ac.id atau http://ukt.unand.ac.id.
Pendaftaran dilakukan secara online tanpa harus datang ke Kampus Unand.
Terkait dengan tes kesehatan dan pendaftaran sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat calon mahasiswa baru yang mengharuskan datang akan ditunda hingga keadaan sudah pulih atau sampai mahasiswa sudah masuk.
"Jadi ada prodi yang mengharuskan calon mahasiswa tidak boleh buta warna, sekarang diterima saja dulu, tapi buat surat perjanjian kalau ternyata buta warna maka harus siap pindah jurusan, termasuk yang terlibat dengan tindakan kriminal, perjudian, dan minuman keras, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) serta melakukan tindakan asusila dan perilaku menyimpang,"ungkapnya.
Baca juga: Booming Pembangunan, Lulusan Sains dan Teknologi Jadi Primadona