LAMONGAN, KOMPAS.com - Total ada sebanyak 13.803 siswa-siswi di Jawa Timur (Jatim) yang dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020, dan menjadikan Jatim sebagai provinsi terbanyak meloloskan siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes.
Dari jumlah tersebut, SMA Negeri 2 Lamongan tercatat menyumbang angka paling banyak di antara SMA lain di Jatim, dengan memastikan 126 siswa lolos SNMPTN.
Jumlah ini jauh di atas sekolahan lain sederajat yang ada di Jatim, dan bahkan sempat mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Untuk tahun ini, ada sebanyak 126 siswa-siswi kami yang lolos SNMPTN. Alhamdulillah, ini sudah sesuai dengan target yang kami tetapkan sebelumnya," ujar Kepala SMAN 2 Lamongan, Muki, saat dihubungi Sabtu (9/5/2020) malam.
Baca juga: Di Lamongan, Pocong Bagikan Masker ke Warga yang Keluar Malam Hari
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai rahasia kesuksesan institusi pembelajaran yang dipimpin olehnya, Muki tidak ragu menyebut peran besar dari para guru dalam mendampingi dan memberikan perhatian lebih kepada para siswa-siswi.
"Selain bimbingan belajar yang kami selenggarakan mengikuti kebutuhan dari para siswa, ini juga ada peran guru bimbingan konseling. Karena kami ingin semua siswa dapat fokus dalam meraih apa yang diharapkan sesuai dengan kemampuannya," ucap Muki.
Muki lantas mencontohkan, semisal hanya ada satu slot yang tersedia dalam jurusan di salah satu fakultas PTN favorit, maka bila ada dua atau lebih peminat akan dilakukan rangking secara berjenjang.
"Kami akan lihat kemampuan siswa dan nilainya dulu. Siapa yang paling bagus, itulah yang akan kami rekomendasi. Sementara yang lain, peringkat dua dan tiga harus rela dan kami sarankan untuk mencari yang lain," kata Muki.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 9 Mei 2020
"Karena percuma saja kalau dipaksakan, sebab hasilnya pasti yang rangking pertama itu yang lolos. Di sinilah peran dari guru bimbingan konseling, termasuk mengkomunikasikannya dengan pihak orang tua. Dengan begitu, tujuan dapat dilaksanakan dengan kesadaran bersama," jelasnya.
Selain itu, kunci sukses lainnya yang dibeberkan oleh Muki adalah, tingkat kedisiplinan tinggi semua civitas akademika dalam menerapkan proses belajar-mengajar serta rasa kekeluargaan antara pengajar, staf dan siswa selama berada di lingkup sekolah.