KOMPAS.com - Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 telah resmi dibuka pada Selasa 2 Juni 2020 dan berlangsung hingga 20 Juni 2020.
Pendaftaran UTBK dan SBMPTN 2020 dilakukan di rentang waktu yang sama, sehingga peserta UTBK-SBMPTN 2020 harus memilih program studi (prodi) atau jurusan tanpa mengetahui skor UTBK terlebih dahulu.
Karena itulah, dalam mempertimbangkan pilihan PTN maupun politeknik, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyarankan pilihan prodi dilakukan sesuai dengan minat, karena tidak ada pertimbangan khusus seperti skor UTBK.
Baca juga: 8 Perguruan Tinggi BUMN Tawarkan Beasiswa S1, Subsidi Biaya Kuliah
Agar peluang kamu masuk ke prodi pilihan lebih besar, maka pilihan prodi pertama dan kedua di SBMPTN 2020 perlu dilakukan dengan lebih matang.
Merangkum dari Rencanamu.id, berikut strategi menentukan prodi pilihan pertama dan kedua di SBMPTN 2020:
Berbeda dengan tahun sebelumnya, di SBMPTN 2020 peserta bisa memilih PTN atau politeknik, dengan aturan main:
Baca juga: Link dan Cara Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2020
Pilihan tidak bisa digabung antara politeknik dengan perguruan tinggi. Baik memilih perguruan tinggi ataupun politeknik, calon mahasiswa akan tetap melaksanakan ujian yang sama, yaitu Tes Potensi Skolastik.
Selain itu, walau tak dijelaskan larangan lintas prodi, namun peserta harus melihat dahulu syarat di PTN tujuan tentang ketentuan lintas prodi.
Calon mahasiswa akan lebih dulu diseleksi pada prodi pilihan pertama. Jika lolos, maka peserta UTBK-SBMPTN 2020 tidak akan diseleksi pada prodi pilihan kedua.
Sebaliknya, jika tidak lolos pada prodi pilihan pertama, maka calon mahasiswa akan diseleksi pada prodi pilihan kedua. Itu artinya, prodi pertama adalah yang menjadi prioritas utama.
Kamu bisa memilih prodi dengan tingkat keketatan lebih besar sebagai pilihan pertama. Jadi, bila tak lolos di prodi pertama, kamu masih berkesempatan diterima di prodi kedua dengan tingkat keketatan yang lebih kecil.
Salah satu cara mengukur tingkat keketatan suatu prodi ialah dengan membandingkan antara jumlah peminat pada SBMPTN 2019 dengan daya tampungnya.
Prodi yang ditawarkan politeknik adalah sarjana terapan atau Diploma IV (D4), sehingga prodi D3 tidak termasuk.
Baca juga: Pilih Politeknik di SBMPTN 2020? Ini Ketentuan dan Daya Tampung Prodi
Proses pendaftarannya sama dengan rangkaian SBMPTN secara umum, yakni mendaftar UTBK dan membayar, kemudian memilih prodi Politeknik di pendaftaran SBMPTN.
Walau pilihan politeknik adalah hal baru di SBMPTN 2020, namun bukan berarti keketatannya lebih rendah ketimbang PTN. Maka, kamu harus melihat dahulu jurusan dan peminat di masing-masing prodi.
Misalnya, pilihan prodi pertama adalah Akuntansi di PTN A, begitu juga untuk pilihan kedua. Sebab, itu tak akan memperbesar peluang untuk diterima.
Proses seleksi SBMPTN adalah menggunakan nilai UTBK tertinggi. Jadi kamu akan bersaing dengan peserta lain yang memilih prodi yang sama.
Baca juga: Daftar Lengkap 64 Jurusan UI dan Daya Tampung di SBMPTN 2020
Untuk itu, kamu harus benar-benar memaksimalkan dua pilihan yang dimiliki.
Selain melihat tingkat keketatan prodi, pilihlah prodi sesuai minat, bakat, dan kemampuan, agar perkuliahan selama 4 tahun bisa dengan lancar kamu jalani.
Untuk itu, kamu wajib memiliki pengetahuan yang cukup mengenai program studi yang akan dipilih, termasuk tentang PTN atau Politeknik-nya. Pengetahuannya setidaknya meliputi:
Jadi, pilihan tidak hanya dari segi peluang masuknya saja, tapi juga bagaimana "peluang" kamu untuk menikmati proses belajar dan berkarier sesuai studi pilihan.
Baca juga: Ikatan Dokter Anak Anjurkan Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020