80.792 Orang Akan Jalani Tes SBMPTN Jabar, Ini yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 03/07/2020, 09:45 WIB
ilustrasi ujian sekolah, kuliah. (Shutterstock) ilustrasi ujian sekolah, kuliah. (Shutterstock)

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 80.792 orang akan mengikuti ujian tertulis berbasis komputer ( UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Jawa Barat di tujuh perguruan tinggi negeri.

Ketujuh perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Kemudian Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil) dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Baca juga: Mantan Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin Meninggal Akibat Corona, 2 Keluarganya Positif

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jabar Dewi Sartika menekankan soal penerapan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas peserta selama tes berlangsung.

"Ada beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan (peserta tes) dalam rangka produktif dan keadaan aman. 100 persen harus memenuhi protokol kesehatan," kata Dewi dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (1/7/2020).

Dari data yang diterima, jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar mencapai 80.792 peserta.

Rinciannya, ITB 16.648 peserta; Unpad 11.032 peserta; dan IPB 14.887 peserta.

Kemudian, UPI 15.234 peserta; ISBI 7.206 peserta; Unsika 7.296 peserta; dan Unsil 8.489 peserta.

Baca juga: 8 Protokol Lengkap Pelaksanaan Tes UTBK-SBMPTN 2020 dari LTMPT, Catat!

Dewi mengatakan, pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN dibagi menjadi dua gelombang.

Gelombang pertama berlangsung pada 5-14 Juli 2020. Sedangkan gelombang II pada 20-29 Juli 2020.

Setiap gelombang akan digelar dua sesi per hari.

"Apabila ada peserta yang sakit dan tidak bisa ikut atau berhalangan hadir, ini masih dimungkinkan ikut tes pada gelombang kedua. Yang jelas, dari tim panitia UTBK akan melayani sebaik-baiknya bagi peserta yang sudah terdaftar menjalani UTBK," kata dia.

Pelaksanaan UTBK di setiap perguruan tinggi tersebar di beberapa lokasi.

Misalnya, ITB menggelar UTBK di kampus ITB, SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan 5 Kota Bandung.

Sedangkan, UTBK Unpad hanya berlangsung di kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Lokasi pelaksanaan UTBK IPB tersebar di beberapa tempat.

Selain kampus IPB sendiri, UTBK digelar di 16 SMA/SMK kabupaten/kota Bogor.

Begitu juga dengan UPI dan ISBI. Sementara UTBK Unsil dan Unsika berlangsung di kampus masing-masing.

Menurut Dewi, Pemprov Jabar sudah menyampaikan berbagai rekomendasi kepada tujuh perguruan tinggi negeri.

Mulai dari pembatasan interaksi, menyiapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, memiliki Satuan Tugas, menyediakan pelayanan kesehatan, sampai menyiapkan ruang kesehatan dan ambulans.

"Pengecekan suhu juga harus dilakukan. Peserta dibatasi bagi yang berdomisili di Jabar. Ini untuk menghindari imported case (kasus impor)," kata Dewi.

Rafly Chalil perwakilan dari perguruan tinggi negeri memastikan semua perguruan tinggi yang menggelar UTBK berkomitmen mengimplementasikan protokol kesehatan secara ketat.

"Semua perguruan tinggi berjanji akan menjalani protokol Covid-19. Mulai dari peserta masuk, masuk ke kawasan kampus, lalu sampai mendekati gedung, lalu masuk ke ruang ujian," kata Rafly.

Rafly meminta peserta tes UTBK-SBMPTN untuk mencetak ulang kartu tanda peserta melalui website www.ltmpt.ac.id pada 29 Juni 2020 hingga batas terakhir 2 Juli 2020.

"Keluhan yang masuk adalah lokasi ujian. Sebagai contoh, peserta dari Sumatera Selatan yang harus ujian di kampus Unpad Jatinangor. Peserta itu harus menghubungi perguruan tinggi terdekat di Sumetera Selatan. Nanti perguruan tinggi bersangkutan akan berkomunikasi untuk pindah lokasi ujian," ucap Rafly.

Menurut Rafly, tenaga kesehatan di tempat UTBK akan memeriksa persyaratan kesehatan peserta tes.

"Misal ada peserta yang suhu badannya lebih dari 38 derajat, mereka akan langsung ditangani tenaga kesehatan. Peserta itu dapat melakukan ujian pada gelombang kedua. Ada waktu 14 hari untuk recovery," kata dia.

Close Ads X