AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak 2013 peserta mulai mengikuti tes masuk ke perguruan tinggi negeri melalui ujian tulis berbasis computer ( UTBK) di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Minggu (5/7/2020).
Penyelenggaraan UTBK di Unpatti Ambon sendiri berlangsung di lima lokasi diantaranya di fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Pattimura Ambon, Prof Dr Fredy Lewakabessy mengatakan penyelenggaraan UTBK di Unpatti dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMP).
Baca juga: Gangguan Server Warnai UTBK Sesi Pertama Gelombang I di UNS Solo
“Pelaksanaan ujian tulis berbasis kompoter seleksi bersama masuk perguruan tinggi yang diselenggarakan di Unpatti dimulai hari ini sampai 14 Juli 2020,” kata Fredy kepada wartawan di kampus Hukum Unpatti Ambon, Minggu.
Dia menjelaskan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, penyelenggaraan UTBK di universitas tertua di Maluku itu pun dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan yang kekat.
Dimana setiap peserta wajib memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan.
Menurut Fredy lantaran wabah Covid-19, untuk tahun ini peserta yang mengikuti UTBK di Unpatti mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 3.000 peserta.
“Tahun ini hanya 2.013 peserta sedangkan tahun lalu itu sampai 3.000-an,” ujarnya.
Baca juga: Tidak Ikut UTBK Tapi Ingin Kuliah di Unpad, Ini Caranya
Dia mengungkapkan dari 2.013 peserta yang mengikuti UTBK ada beberapa fakultas dan program studi yang menjadi incaran seperti program studi teknik geologi dan teknik perminyaakan yang merupakan program studi baru di Unpatti.
Faklutas lainnya yang menjadi incaran peserta adalah fakultas kedokteran.
“Padahal kursi untuk masing-masing program studi itu hanay 15 tapi yang mendaftar itu sampai ratusan, paling banyak sekali,” ujarnya.
Dia juga mengaku dari 2013 peserta yang ikut UTBK, umumnya mereka lebih memilih untuk berkuliah di Unpatti dan sisanya memilih kuliah di luar daerah.
“Paling banyak itu memilih Unpatti dan hanya ada satu atau dua persen saja yang pilih kuliah di luar, itu karena memang kondisi corona ya,” katanya.