DEPOK, KOMPAS.com - Rakita tampak tenang antre dengan jarak sekitar satu meter. Ia membuka face shield-nya.
Kemudian, petugas UTBK SBMPTN 2020 memeriksa suhu tubuh Rakita dengan thermo gun.
"Tadi suhu tubuh sekitar 33 derajat," kata Rakita sambil tertawa kebingungan.
Lepas dari pemeriksaan, Rakita berjalan menuju ruang UTBK SBMPTN 2020. Ia lalu memulai UTBK SBMPTN 2020 dengan face shield yang terpasang hingga selesai ujian.
Minggu (5/7/2020) pagi tadi, lebih dari 30 orang melaksanakan UTBK SBMPTN 2020 di Gedung VIII Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI).
Rakita adalah satu dari sejumlah peserta yang menggunakan face shield saat menempuh UTBK SBMPTN 2020 di Gedung VIII.
Baca juga: 1.440 Orang Ikut UTBK SBMPTN 2020 di UI Setiap Hari, Protokol Kesehatan Diterapkan
Selama pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020, masker adalah alat pengaman yang lebih mendominasi digunakan oleh para peserta.
"Pakai face shield karena supaya lebih aman. Double Protection," ujar Rakita sambil tertawa saat ditemui seusai ujian.
Rakita menganggap bisa lebih aman dari paparan virus Covid-19 dibandingkan hanya memakai masker.
Ia merasa tak terganggu saat menempuh UTBK SBMPTN 2020 menggunakan face shield.
"Kalau sesak nafas sih engga ya (pakai face shield). Justru masker yang bikin sesak napas. Ga terganggu juga pas ngerjain UTBK," ujarnya.
Di dalam ruangan, hanya Rakita dan satu orang peserta lainnya menggunakan face shield. Rakita bersama sembilan orang lainnya berada di dalam satu ruangan.
Soal face shield, ia mengaku sudah menggunakannya sejak awal Covid-19 mewabah di Indonesia.
Baca juga: Ikut UTBK SBMPTN 2020 di UI, Peserta Ujian Diukur Suhu dan Pakai Face Shield
Ia berinisiatif untuk menggunakan face shield saat UTBK SBMPTN 2020.
"Dari turun mobil, saya sudah pakai face shield," tambah Rakita.
Ia mengaku takut terpapar dengan virus Covid-19 saat pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020. Momen ketika menunggu ujian dimulai adalah yang membuatnya paling takut.
"Pas lagi nunggu (ujian dimulai) takut karena banyak orang," ujarnya.