BANDUNG, KOMPAS.com - Para peserta dan panitia Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Jawa Barat bakal menjalani tes cepat (rapid test) secara bertahap.
Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 (GTPP) Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan, pelaksanaan rapid test ini akan digelar mulai dari Selasa (7/7/2020) hingga Jumat (10/7/2020).
Baca juga: UTBK ITB, Panitia Sediakan Masker hingga Sampling Rapid Test
Menurut Dedi, jumlah peserta dan panitia yang akan dites sebanyak satu persen dari jumlah peserta dan panitia.
"Jumlah peserta dan panitia totalnya sekitar 90 ribu orang. Maka dengan ketentuan rapid test dilakukan terhadap 1 persennya, maka akan ada rapid test terhadap 900 orang yang terlibat," kata Dedi saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (5/7/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achmad menjelaskan, selain rapid test pihaknya juga menyediakan alat tes swab sebanyak 100 kit di setiap lokasi UTBK.
"Sistemnya akan kita lakukan random sampling, kalau ada yang reaktif akan kita lanjutkan dengan swab," kata Daud dalam konferensi pers Gedung Sate, Senin (6/7/2020).
Daud menambahkan, jika terdapat peserta yang diketahui reaktif pada rapid test, maka akan diminta untuk isolasi selama 14 hari.
Meski demikian, peserta tersebut akan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian gelombang kedua yang dilaksanakan pada 20- 29 Juli.
"Tetap diberikan kesempatan, seperti kemarin pada saat pelaksanaan di UPI ada peserta yang demam, suhu badannya melebihi 37,5. Dia diberikan perawatan dulu tim medis yang di sana, dan ikut ujian gelombang kedua," jelasnya.
Baca juga: UTBK Unpad Jatinangor, Peserta Tidak Di-Rapid Test, Hanya Disuruh Pakai Masker
Seperti diketahui, ada tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) di Jabar yang melaksanakan UTBK-SBMPTN. Di antaranya ITB, Unpad, IPB, UPI, ISBI, Unsika dan Unsil.