Kisah Pengawas UTBK di Masa Pandemi, Gunakan Hazmat, Keyboard dan Mouse Dibungkus Plastik

Kompas.com - 06/07/2020, 19:39 WIB
Petugas pengawas UTBK di UPN Veteran Yogyakarta gunakan APD lengkap. (Foto dokumentasi Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UPN Veteran) KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMAPetugas pengawas UTBK di UPN Veteran Yogyakarta gunakan APD lengkap. (Foto dokumentasi Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UPN Veteran)

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer ( UTBK) untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menerapkan standar protokol kesehatan.

Para pengawas yang bertugas juga menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Jadi pelaksanaan UTBK di UPN Yogyakarta itu sesuai dengan protokol kesehatan," ujar Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UPN Veteran Yogyakarta Hendro Wijanarko, saat dihubungi, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Stadion Mandala Krida Yogyakarta Dicoret Sebagai Venue Piala Dunia U-20, Ini Kata Sultan HB X

Hendro menyampaikan sebelum pelaksanaan UPN Veteran sudah menginformasikan kepada para peserta UTBK.

Setiap peserta wajib menggunakan face shield dan masker. Selain itu juga menggunakan sarung tangan.

Saat para peserta datang, juga diatur agar tidak terjadi kerumunan. Sebelum masuk, peserta juga wajib cuci tangan.

"Kita siapkan tempat tunggu di depan, kita siapkan juga wastafel dan sabun untuk cuci tangan. Sebelum masuk ruangan peserta dicek suhunya dengan thermo gun," ungkapnya.

Panitia juga menyediakan tim kesehatan yang meliputi dokter dan tenaga medis. Mereka siaga selama pelaksanaan. Selain itu disiapkan ruangan kesehatan.

Diceritakannya, pada hari pertama pelaksanaan di sesi dua, ada seorang peserta yang saat dicek dengan thermo gun suhunya 38 derajat.

Baca juga: Peserta dan Panitia UTBK di Jabar Bakal Jalani Rapid Test

 

Panitia kemudian meminta peserta tersebut istirahat dan saat dicek kembali suhunya 36 derajat.

"Kemarin ada kejadian suhunya 38, anak itu disuruh istirahat dan dicek ulang ternyata karena kepanasan naik motor dari Turi sana. Ini tidak serta merta langsung tidak boleh ikut, tapi kita tetap cek ulang dipastikan benar-benar sehat sehingga tidak merugikan peserta," ungkapnya.

Ruangan, lanjutnya, juga disemprot dengan desinfektan. Penyemprotan ini dilakukan sebelum dan setelah ruangan digunakan oleh para peserta. Tujuannya agar ruangan steril saat digunakan.

"Keyboard-nya dan mouse kita beri plastik, setiap sesi kita ganti. Jadi kita benar-benar melindungi bahwa pelaksanaan tes di UPN Veteran Yogyakarta sesuai protokol kesehatan, agar jangan sampai ada klaster baru," ujarnya.

Diungkapkannya, untuk peserta dari luar DIY bisa mengajukan tempat pindah test. Sehingga tidak harus mengikuti tes di UPN Veteran Yogyakarta.

Menurutnya untuk pantia di UPN Veteran juga menerapkan protokol kesehatan. Pengawas dan teknisi di ruangan juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Pengawas dan teknisi ruang menggunakan APD lengkap, ya yang itu baju seperti astronot atau Hazmat. Itu semua kita wajibkan, karena melindungi pengawas dan teknisi ruang yang di ruangan itu," jelasnya.

Tes dilaksanakan dalam dua tahap. Tes tahap pertama 5 Juli-14 Juli 2020. Sedangkan tahap kedua 20 Juli-29 Juli 2020.

Ruangan yang disediakan di UPN Veteran Yogyakarta ada sebanyak 10 ruangan. Masing-masing ruangan diisi 15 peserta meskipun di dalam ruangan ada 30 komputer. Sehingga masing-masing peserta ada jarak sesuai protokol kesehatan.

"Yang lokasi testnya di UPN 2.441 peserta," ujarnya.

Close Ads X