KOMPAS.com - Perjuangan para siswa untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk PTN ( SBMPTN) 2020 nyatanya tak surut meski berada di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih pada 14 Agustus 2020 lalu mengatakan, tingkat kelulusan siswa yang diterima di PTN pada tahun ini meningkat dari angka 21,45 persen pada tahun 2019 menjadi 23.87 persen di tahun 2020.
Aplikasi belajar online Quipper mendapati, puncak persiapan ujian terlihat terjadi pada bulan Mei-Juli 2020. Selama masa persiapan ujian ini, tim internal Quipper melihat terjadinya peningkatan aktivitas di dalam platform belajar Quipper.
Baca juga: Asesmen Nasional Pengganti UN, Kemendikbud: Tidak Semua Siswa Ikut
Peningkatan aktivitas ini banyak didominasi oleh siswa Kelas 12 yaitu terutama dalam aktivitas menjawab latihan soal yang meningkat sebesar 79 persen dan aktivitas menonton video yang juga meningkat sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan rata-rata aktivitas siswa pada periode sekolah reguler.
Guna mengetahui pencapaian tujuan belajar siswa, khususnya tingkat kelulusan ke PTN, aplikasi belajar online Quipper pun mengadakan survei online tahunan kepada seluruh pengguna siswa Kelas 12.
Dari hasil survei yang berlangsung sejak 15 Agustus 2020 hingga awal bulan September, tercatat lebih dari 3.500 siswa Kelas 12 mengikuti survei ini.
Dari hasil survei didapati, sebesar 58 persen siswa Kelas 12 pengguna Quipper dinyatakan lolos ke PTN melalui jalur SBMPTN. Lebih dari setengah di antaranya diterima di PTN ternama dan favorit atau yang termasuk dalam PTN Klaster 1 dan 2.
Baca juga: Kemendikbud Buka Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 2, Rekrut 2.800 Guru
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 siswa setuju bahwa layanan Quipper sangat membantu mereka untuk persiapan ujian secara online.
Kevin Agriva Ginting siswa SMAN 1 Kabanjahe Sumatera Utara, merupakan salah satu siswa pengguna Quipper yang berhasil lolos masuk PTN melalui jalur SBMPTN.
Ia mengatakan, segala persiapan yang selama ini dilakukannya tidaklah sia-sia sehingga berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Ilmu & Teknologi Kebumian.