KOMPAS.com - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) menyelenggarakan seminar daring bertema “Kiat Sukses Masuk Perguruan Tinggi Pilihan dan Pengumuman Peringkat Sekolah berdasarkan Nilai UTBK 2020.”
Dalam webinar tersebut, Ketua Majelis Rektor PTN Prof. Jamal Wiwoho menyampaikan beragam prodi dengan tingkat keketatan tertinggi pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2020.
Menurutnya, tak hanya SBMPTN namun jalur seleksi nasional lainnya seperti SNMPTN dan Mandiri sama-sama memiliki tingkat keketatan yang tinggi.
Baca juga: 30 Kampus Terbaik Indonesia Versi “QS Asia University Rankings 2021”
Ia menjelaskan, siswa yang mengikuti SNMPTN 2020 berjumlah 489.601 siswa se-Indonesia tetapi yang lolos hanya 96.496 siswa atau sekitar 19,74 persen.
Sementara itu, jumlah pendaftar SBMPTN 2020 mencapai 702.420 siswa, namun yang lolos hanya 167.653 siswa atau 23,87 persen.
Lalu, Seleksi Mandiri juga sama ketatnya. Misalnya, Seleksi Mandiri UNS tahun 2020, jumlah pendaftaran mencapai 53.202, tetapi yang diterima hanya 3.261 peserta atau 6,13 persen.
"Oleh karena itu, untuk bisa lolos seleksi masuk PTN, perlu persiapan yang matang. Apa saja yang perlu disiapkan?" paparnya dalam webinar, Sabtu (28/11/2020).
Ia menegaskan, untuk bisa lolos ke perguruan tinggi negeri harus dilakukan persiapan yang matang, dimulai dengan menetapkan niat, mengenal minat dan kompetensi, memilih jalur seleksi yang tepat, perbanyak latihan, termasuk mengetahui keketatan prodi yang akan dipilih.
Baca juga: Kampus Swasta Terbaik Indonesia Versi “QS Asia University Rankings 2021”
Menurutnya, banyak calon siswa yang gagal masuk PTN bukan karena kurang pintar, namun strategi yang digunakan dalam memilih prodi kurang tepat.
"Sebelum mendaftar PTN, siswa perlu menyadari minat pribadi. Kesuksesan akademik dan daya tahan belajar selama kuliah sangat dipengaruhi oleh minat pribadi. Banyaknya bertanya kepada kakak kelas atau orang-orang sekitar yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi," paparnya.