KOMPAS.com- Bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke Universitas Brawijaya ( UB), kini bisa menggunakan nilai rapor melalui Jalur Rapor di Seleksi Mandiri 2021.
Dengan begitu, calon mahasiswa tidak hanya bisa bergantung pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN) saja.
Koordinator Bagian Perencanaan, Akademik, dan Kerjasama UB, Hery Prawoto mengatakan jalur rapor ini bagian dari Seleksi Mandiri UB (SMUB). Sebab, untuk Seleksi Mandiri UB, terbagi lagi ke dalam dua jalur khusus, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan jalur rapor.
Baca juga: Mau Ikut SNMPTN 2021? Perhatikan 8 Hal Penting Ini
"Bagi peminat SMUB, yang tidak bisa mengikuti UTBK dapat menggunakan jalur rapor," jelasnya melansir webinar sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN UB, Rabu, (20/1/2021).
Hery mengatakan, dalam jalur rapor peserta akan diminta menambahkan portofolio prestasi akademik dan nonakademik. Hal itu bakal menjadi nilai tambah bagi calon mahasiswa baru saat seleksi di jalur mandiri.
"Untuk alurnya, akan ada aktivasi di laman admisi. ub.ac.id, di sana nanti calon mahasiswa mengisi biodata hingga cetak kartu peserta. Nanti informasi lengkapnya juga bisa dilihat di selmaub.ac.id," terang Hery.
Baca juga: Mau Ikut SNMPTN 2021? Perhatikan 8 Hal Penting Ini
Dia memaparkan, jika peminat SMUB tak kalah dengan SNMPTN dan SBMPTN. Seleksi SMUB terbilang ketat, walaupun kuota yang disediakan mencapai maksimal 50 persen dari total daya tampung keseluruhan.
"SMUB peminatnya di tahun 2020 ada 42.505 peserta, yang diterima hanya 5.605, artinya hanya 13 persen. Artinya bahwa UB sangat selektif untuk memilih yang terbaik dari siswa Indonesia," terangnya.
Dari semua jalur (SNMPTN, SBMPTN, SMUB dan Vokasi), peserta seleksi berjumlah 139.697 dan yang diterima hanya 17.692 mahasiswa. Secara persentase, hanya sekitar 13 persen total pendaftar yang diterima di UB.
Ia mengatakan, UB selektif dalam memilih mahasiswa yang masuk di berbagai jalur yang tersedia.
“Meskipun kuota banyak, peminatnya juga banyak. Persentasinya sangat kecil. Prestasi dan nilai menjadi salah satu modal utama bagi anda untuk diterima di UB,” paparnya.
Baca juga: 132 Paten UB Terbanyak Se-Indonesia Saat Pandemi, Presiden Apresiasi
Persaingan di tiap-tiap prodi berbeda rasionya. Tentu hal ini membuat calon pendaftar harus cermat memilih jurusan yang diinginkan.
“Pada jalur mandiri misalnya. Prodi-prodi Sains-Teknologi (Saintek) di Prodi Kedokteran 1:46, Kedokteran Gigi 1:34, dan Farmasi 1:16. Kemudian di bidang Sosial-Hukum (Soshum) ada Prodi Kewirausahaan tertingginya 1:15. Sehingga dalam memilih prodi harus relevan dengan cita-cita setiap calon peserta,” kata Hery Prawoto.
Kasub Koordinator Kearsipan dan Humas UB, Kotok Gurito mengatakan, seleksi mahasiswa baru SNMPTN dan UTBK SBMPTN langsung ditangani oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPTN). Sementara SMUB dijalani oleh UB sendiri.
“LTMPTN sejak berdiri 4 Januari 2019 langsung meng-handle SNMPTN dan UTBK SBMPTN, yang bertugas melaksanakan dan menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN. Termasuk tahun 2021,” ungkap Kotok.
Baca juga: Mematuhi PPKM, UB Minta Tamu Masuk Kampus Wajib Rapid Antigen
Jumlah kuota setiap jalur berbeda-beda sesuai dengan ketentuan pusat. Jalur mandiri diserahkan sepenuhnya oleh kampus masing-masing.
“Batas minimal kuota SNMPTN 20 persen, SBMPTN 40 persen dan Mandiri maksimal 30 persen. Sedangkan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) seleksi mandiri maksimal 50 persen,” papar Humas UB ini
Berikut jadwal pendaftaran semua jalur masuk UB:
Sedangkan pendaftaran Seleksi Mandiri dan Vokasi UB, biasanya diselenggarakan setelah hasil SBMPTN diumumkan. Informasi mengenai pendaftaran seleksi jalur mandiri dan vokasi akan diumumkan melalui laman: selma.ub.ac.id.