KOMPAS.com - Seleksi penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN) dilakukan melalui beberapa jalur.
Selain melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) yang baru saja diumumkan hasilnya, masih ada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri.
Setiap jalur seleksi memberikan alokasi kuota masing-masing.
Baca juga: Cara Cek Pengumuman SNMPTN 2021 Pukul 15.00 WIB, Buka pengumuman-snmptn.ltmpt.ac.id
Hal ini juga disampaikan Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) Mohammad Nasih.
“SNMPTN (kuota) minimum 20 persen, SBMPTN (kuota) minimun 40 persen, seleksi mandiri (kuota) maksimum 30 persen,” kata Nasih dalam konferensi pers pengumuman hasil SNMPTN 2021, Senin (22/3/2021).
Sebelum melakukan pendaftaran, setiap peserta yang akan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru wajib mempunyai akun LTMPT.
Lantas, apa beda antara SNMPTN dan SBMPTN? Berikut penjelasannya.
Melansir situs resmi LTMPT, penerimaan jalur SNMPTN dilakukan berdasarkan hasil penelusuran akademik dan/atau portofolio calon mahasiswa.
Kuota daya tampung untuk calon mahasiwa baru yang mengikuti SNMPTN ditetapkan paling sedikit 20 persen dari daya tampung program studi.
Tahun ini, tidak semua siswa dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti SNMPTN, melainkan hanya yang dinyatakan eligilble saja yang bisa mengikuti seleksinya.
Baca juga: Besok Pengumuman SNMPTN, Ini yang Harus Dilakukan Peserta jika Lolos
Setiap sekolah telah ditetapkan kuotanya oleh LTMPT. Kuota tiap sekolah dapat diakses di sini.
Pendaftaran SNMPTN tidak dipungut biaya atau gratis.
Registrasi akun LTMPT telah berjalan pada 4 Januari-1 Februari 2021, dan penetapan siswa eligible oleh sekolah pada 4 Januari-8 Februari 2021.
Pengumuman SNMPTN dilakukan Senin (22/3/2021) pukul 15.00, melalui laman LTMPT dan laman mirror PTN.
Setelah lolos, peserta dapat mengikuti langkah-langkah selanjutnya, termasuk daftar ulang, sesuai syarat dan waktu yang masing-masing ditentukan PTN.
Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar Ulang Peserta SNMPTN di Unpad, IPB, dan UI
Adapun jalur SBMPTN dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) serta kriteria lain yang disepakati PTN.
Kuota daya tampung SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40 persen.
Untuk diketahui, UTBK SBMPTN dapat diikuti siswa lulusan tahun 2019, 2020, dan 2021 dari pendidikan SMA/SMK dan sederajat, serta lulusan paket C tahun 2019, 2020, dan 2021 dengan usia maksimal 25 tahun.
Baca juga: Belum Lolos SNMPTN? Tenang, Masih Ada SBMPTN, Cek Infonya
Ditegaskan, keikutsertaan dalam UTBK menjadi syarat utama mengikuti SBMPTN, PTKIN, dan politeknik negeri.
Adapun peserta yang tidak lolos SNMPTN, diperbolehkan untuk mendaftar SBMPTN setelah pengumuman.
Periode tes yang ditentukan secara nasional, rencananya dilaksanakan dalam dua gelombang, dengan setiap gelombang berjalan selama tujuh hari secara berurutan dan setiap hari dilakukan dua sesi.
Peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK 2021 sebanyak satu kali, dengan hasil UBTK 2021 hanya berlaku untuk mengikuti SBMPTN dan penerimaan di PTN tahun ini.
Baca juga: Cara Pembayaran UTBK SBMPTN 2021, Simak Tahapannya!
Pendaftaran UTBK untuk kelompok ujian Saintek atau Soshum dikenai biaya Rp 200.000, sedangkan untuk kelompok ujian campuran biayanya Rp 300.000.
Namun, bagi calon peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang dinyatakan lolos persyaratan tidak dipungut biaya.
Menurut jadwal yang ada, pendaftaran UTBK-SBMPTN pada 15 Maret-1 April 2012, dengan pelaksanaan UTBK gelombang I pada 12-18 April 2021 dan pelaksanaan UTBK gelombang II pada 26 April-2 Mei 2021.
Infografik: Cara Mendaftar UTBK-