KOMPAS.com - Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( UTBK- SBMPTN) 2021 masih dibuka.
Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 Gelombang 1 sendiri diselenggarakan pada 12-18 April dan gelombang 2 pada 26 April-2 Mei mendatang.
UTBK-SBMPTN 2021 menggunakan sistem Item Response Theory (IRT) sebagai sistem penilaian.
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) sendiri telah menyatakan sistem IRT sama baik untuk gelombang 1 maupun gelombang 2 UTBK-SBMPTN 2021.
Meski demikian, sejumlah calon pendaftar dibingungkan dengan isu yang beredar luas tentang sistem IRT yang berbeda antara gelombang 1 dan 2.
Nitip. Aku dpt tgl 28 April???? takuttt kalo bener isu gelombang" akhir bakal kecil nilainya. Yg udh utbk th lalu gelombang akhir ada gak? Nilai kalian gimana? Pliss yg tauu
— midnight.trouble (@cokkolate) March 23, 2021
Berikut adalah penjelasan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) terkait hal tersebut.
Baca juga: Tata Cara Memilih Program Studi SBMPTN 2021
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Budi Prasetyo Widyobroto menyampaikan, informasi soal penilaian pada UTBK-SBMPTN Gelombang 2 lebih rendah adalah kabar keliru.
"Enggak usah mikir kalau di Gelombang 1 atau Gelombang 2 penghitungannya akan lebih rendah dan sebagainya, itu bohong semua," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (24/3/2021).
Menurutnya, peserta UTBK-SBMPTN lebih baik hanya berfokus saja pada usaha belajar masing-masing untuk mendapatkan nilai maksimum.
"Enggak usah berpikir seperti itu, jadi saran saya untuk semuanya, yang penting siap untuk Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TPA), untuk mendapatkan nilai yang bagus dan maksimum," lanjut dia.
Ia menambahkan, jika peserta mendapatkan nilai yang bagus dan maksimal, maka ia dapat diterima di PTN yang dipilihnya.
Baca juga: Ini Daftar 40 Politeknik Negeri yang Buka Penerimaan di SBMPTN 2021
Budi mengatakan bahwa pihaknya melakukan scoring atau penghitungan baik gelombang 1 maupun gelombang 2 secara bersama-sama.
"Tes selesai gelombang 1 dan gelombang 2, lanjut penskoran, lihat hasil skor, baru dilakukan pembobotan," ujar Budi.
Ia menambahkan, apabila sudah ada pihak yang menjelaskan soal IRT, selain dari pihak LTMPT, sebaiknya jangan dipercayai informasi tersebut.
Sebab, tes UTBK-SBMPTN belum dimulai.
"Saya saja tidak tahu nanti setelah selesai tes baru akan dilakukan skoring dan pembobotan. Jadi, bohong besar kalau ada yang tahu," lanjut dia.
Informasi tersebut simpang siur yang beredar di media sosial dan beberapa oknum yang menyebarkan informasi keliru.
Budi mengimbau kepada peserta UTBK-SBMPTN untuk tidak mudah percaya dengan informasi selain bersumber dari LTMPT.
Oknum yang tidak bertanggungjawab memiliki modus untuk memperoleh keuntungan dengan menyebarkan informasi palsu.
Ia mengatakan, LTMPT adalah pihak yang membuat soal dan melakukan scoring.
Baca juga: Ini Daftar 85 PTN yang Buka Penerimaan di SBMPTN 2021, Berikut Linknya
SBMPTN 2021 sendiri memiliki daya tampung sekitar 40 persen. Seleksi dapat diikuti siswa lulusan 2019, 2020, dan 2021 dari pendidikan SMA/SMK dan sederajat.
Begitu juga dengan lulusan paket C tahun 2019, 2020, dan 2021. Batas usia maksimal 25 tahun.
Bagi peserta yang tidak lolos SNMPTN juga diperbolehkan untuk mendaftar SBMPTN.
Semua peserta yang mendaftar SBMPTN, PTKIN, dan politeknik negeri 2021 akan mengikuti UTBK.
Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 Gelombang 1 sendiri diselenggarakan pada 12-18 April dan gelombang 2 pada 26 April-2 Mei mendatang.
Baca juga: Tak Lolos SNMPTN? Masih Ada SBMPTN dan Seleksi Mandiri, Ini Infonya