KOMPAS.com - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) resmi menggelar UTBK-SBMPTN 2021 pada 12 April sampai 2 Mei 2021.
Ketua Tim Pelaksana LTMPT, Mohammad Nasih menyatakan, tidak ada potensi kecurangan yang bisa dilakukan peserta demi meraih Perguruan Tinggi Negeri ( PTN) yang diinginkan lewat jalur UTBK-SBMPTN 2021.
Baca juga: Calon Mahasiswa, 5 Alasan UTBK 2021 Itu Sangat Penting
Dia mencontohkan, soal ujian yang baru bisa dibuka satu jam sebelum ujian berlangsung. Sehingga kemungkinan untuk bocor sangat kecil.
"Untuk itu, kalau di media sosial (medsos) ada isu bocoran ujian itu hoaks atau bahkan soal yang diinformasikan sudah dimodifikasi. Sekali lagi, perihal kebocoran soal tidak terjadi," ungkap dia melansir laman Unair, Selasa (13/4/2021).
Tidak hanya itu, dia juga sudah melakukan pengawasan dan penekanan informasi kepada para pengawas untuk tidak menyalin soal.
Pasalnya, biasanya itu yang menjadi sumber kegaduhan.
"Meski tidak keluar di soal berikutnya, tapi kalau sudah masuk medsos hal-hal seperti itu bisa bikin gaduh," tutur pria yang juga menjabat sebagai Rektor Unair.
Secara nasional, kata dia, pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 di hari pertama belum mengalami kendala yang fatal.
Dia mengaku, hanya ada beberapa kendala ringan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yakni ada 6 server yang tidak aktif karena belum siap.
Baca juga: 23.705 Peserta Jalani Ujian di Pusat UTBK ITB
"Selain itu, ada beberapa tempat yang gardu PLN meledak. Namun, intinya, kendala yang ada jumlahnya tidak banyak secara nasional," ucap dia.