KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Tes Berbasis Komputer ( UTBK) di Universitas Brawijaya ( UB) cukup membuat nyaman para peserta tes.
Sebab, UB menyediakan dua armada shuttle bus bagi peserta ujian. Shuttle bus tersebut akan mengantar peserta ke lokasi ujian sesuai dengan drop zone yang sudah ditentukan.
Bagian Sarana dan Prasarana UB Huda menjelaskan ada lima drop zone yang disediakan, di antaranya:
Baca juga: Peserta UTBK 2021, Ini Daftar Dokumen yang Harus Dibawa Saat Ujian
“Shuttle bus ini bisa digunakan bagi peserta yang menggunakan angkutan umum atau diantar dan diturunkan di gerbang veteran. Setiap peserta yang berjalan kaki akan langsung kami tanya lokasi ujiannya. Jika jauh maka akan langsung kami minta naik ke shuttle bus supaya bisa diantar ke lokasi ujian masing-masing,”katanya dilansir dari laman resmi ub.ac.id.
Sedangkan bagi mahasiswa atau pengantar yang membawa kendaraan sendiri maka akan diarahkan ke kantong-kantong parkir seperti di belakang FPIK dan Fapet serta Gedung Samantha Krida.
Vita, salah satu peserta UTBK dari Jombang mengaku sangat terbantu dengan adanya shuttle bus karena lebih efisien dalam waktu
“Saya awalnya tidak mengetahui kalau UB menyediakan shuttle bus. Ternyata dengan shuttle bus ini saya bisa mengatur waktu ke lokasi ujian menjadi lebih efisien,”katanya.
Baca juga: Ini Biaya Kuliah di Universitas Indonesia 2021 Program S1 Reguler
Shuttle bus yang disediakan UB berupa kendaraan HIACE. Shuttle bus tersebut akan stand by dalam dua sesi pagi dan siang hari.
“Pagi jam 5.15 sudah kita siapkan sedang untuk sesi siang pukul 11.00 kendaraan sudah bersiap-siap untuk mengantar peserta,” katanya.
Sementara itu, Rektor UB Prof Nuhfil Hanani mengatakan, standar prokes memang sudah dilakukan dengan ketat. Apalagi, tahun 2020 lalu dia sempat menyelenggarakan UTBK SBMPTN yang sama dengan tahun ini.
Dia juga yakin menggelar untuk kedua kalinya karena tahun lalu mengklaim tidak ada penularan virus sama sekali.
Baca juga: Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan 2021 Dibuka, Lulusan Jadi CPNS
”Pengantar tidak boleh masuk UB, pengawas UTBK sudah mengikuti rapid test, masker peserta yang tidak sesuai standar akan kami ganti, dan untuk peserta apabila terindikasi, mereka tetap dapat mengerjakan tes, tetapi di ruang isolasi, dan akan dikawal saat pulang, " Ujarnya.
Rektor yang menjabat sejak 2018 itu menambahkan, prokes yang ketat ini juga sebagai simulasi untuk kuliah tatap muka. Dia optimis, UB menjadi salah satu kampus percontohan terkait penerapan prokes.
Ia mengatakan, sebanyak 2.550 peserta mengikuti UTBK SBMPTN pada hari pertama. Pada pelaksanaan UTBK SBMPTN itu, UB menggunakan 17 gedung yang dimilikinya.