KOMPAS.com - Menjadi yang terbaik adalah impian setiap sekolah. Bahkan berhasil masuk peringkat 15 besar terbaik nasional.
Hal ini yang dirasakan dua SMA andalan di Yogyakarta. Namanya pasti tak asing lagi karena SMAN 1 'Teladan' Yogyakarta dan SMAN 3 'Padmanaba' Yogyakarta sudah dikenal luas.
Pada penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK) 2020 yang lalu, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) merilis daftar Top 1.000 sekolah dengan nilai rerata UTBK Tertinggi Tahun 2020.
Baca juga: SMAN 1 Yogya Peringkat 9 Nasional Versi LTMPT, Ternyata Begini Cara Belajarnya
Kebetulan, SMAN 1 Yogyakarta berada di peringkat 9 dan SMAN 3 Yogyakarta ada di peringkat 12 terbaik nasional di antara SMA, MA, dan SMK se-Indonesia.
Lantas, apa kunci keberhasilan kedua sekolah tersebut? Bagaimana metode belajar yang diterapkan pada siswa di kedua sekolah ini?
Kepada Kompas.com, Jumat (11/6/2021), Kepala SMAN 1 Teladan Yogyakarta Drs. Miftakodin, MM., membeberkan kunci dari keberhasilannya tersebut.
Menurutnya, ada 3 kunci dari keberhasilan sekolahnya sehingga bisa berada di peringkat 9 nasional.
1. Membangun ekosistem pembelajaran yang kondusif
Kunci pertama ialah bisa membangun ekosistem antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat (alumni).
2. Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Siswa dibekali dengan pola pikir tingkat tinggi. Ini karena lulusan SMA disiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
3. Pendalaman materi
Hampir setiap pagi, siswa di SMAN 1 Yogya diberikan pendalaman materi. Salah satu contohnya soal-soal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
"Terkait HOTS, tentu kami selalu meningkatkan SDM guru yang mengharuskan membuat soal dengan penilaian HOTS," ujar Miftakodin.
Baca juga: 10 SMK Terbaik di DIY Berdasar Rerata UTBK 2020
Tak hanya itu saja, pihaknya juga selalu menyampaikan atau memberikan laporan perkembangan hasil belajar siswa kepada orang tua setiap mid semester.
"Bagaimanapun juga, ini adalah upaya sekolah agar bisa mencapai nilai yang optimal. Dengan demikian, progres kemampuan siswa bisa terukur setiap saat," jelasnya.
Selain itu, peran dari masyarakat khususnya alumni juga sangat penting. Hal ini sangat dirasakan bagi pihak SMAN 1 Yogyakarta.
Alumni yang berada di Yogyakarta, menurut Miftakodin ialah para alumni yang kuliah di kampus-kampus Yogya seperti di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Peran alumni yang kuliah di Yogya cukup besar. Mereka membina adik-adik kelasnya ke sekolah dengan memberikan mentoring terkait pembelajaran hingga soal-soal dan pembahasan UTBK," imbuhnya.
Bahkan alumni yang berada di luar daerah juga turut membantu dengan membangun ruang kegiatan ekstra.
Baca juga: PPDB 2021 SMA/SMK DIY, Ini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
Atau yang terbaru, alumni juga memberikan bantuan alat screening Covid-19 GeNose UGM untuk menyukseskan sekolah tatap muka di tahun ajaran baru nanti.
Terkait pembelajaran di masa pandemi Covid-19, Miftakodin menjelaskan bahwa pihaknya memberikan fasilitas pembelajaran tatap muka di kelas.
"Kami ada pembinaan dan pembelajaran tatap muka di sekolah. Ini khusus bagi siswa jika mengalami kesulitan fasilitas daring. Tentu atas izin orang tua dan dengan menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Selain itu, tak kalah penting ialah komunikasi intensif antara orang tua dengan sekolah. Sehingga semua kesulitan mengenai pembelajaran anak di rumah bisa diatasi dengan baik.
Terpisah, salah satu siswa kelas XII SMAN 1 Teladan Yogyakarta, Armeyra Devani Ferintasari saat dihubungi Kompas.com mengungkapkan dirinya bersyukur bisa sekolah di SMA tersebut.
Ini karena metode pembelajarannya sangat dibutuhkan untuk menunjang ilmunya ke pendidikan tinggi.
"Kebetulan saya tidak ikut les, jadi dengan adanya pendalaman materi setiap pagi ini sangat membantu. Bahkan ketika pandemi Covid-19 juga tetap ada pendalaman materi di sore hari secara virtual," katanya.
Adapun pendalaman materi terkait UTBK, menurut Armeyra ialah guru memberikan soal UTBK dan ada sesi pembahasan dan tanya jawab.
"Saya merasakan perbedaan sekolah di SMAN 1 Yogyakarta dengan SMA lain. Adik saya di SMA lain cara belajarnya beda sekali. Tidak se-intensif di SMAN 1 Yogya," ungkap Armeyra.
Kini, Armeyra sudah lulus pada SNMPTN 2021 dan diterima di Kedokteran Umum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sementara itu, Waka Kurikulum SMAN 3 Yogyakarta Drs. Supriyana, MM., MPd., menjelaskan metode belajar di sekolahnya.
Caranya ternyata hampir sama dengan SMAN 1 Yogya, yakni ada pendalaman materi khusus untuk program masuk ke perguruan tinggi.
"Selama pandemi ini, kami ada pendalaman materi yang fokus bagi siswa kelas XII. Yakni khusus membahas materi setelah ujian sekolah atau usai tidak ada KBM lagi," terangnya.
"Namanya program Pembelajaran Khusus. Ini seputar UTBK 2021 kemarin. Bahkan materi mengenai seleksi mandiri, jika tidak lulus UTBK SBMPTN 2021," kata Supriyana.
Baca juga: PPDB 2021, SMAN 1 Pakem DIY Fasilitasi Orangtua Terkendala Pendaftaran
Untuk pembelajarannya, guru tiap mata pelajaran membahas materi dan prediksi di UTBK atau ujian seleksi mandiri perguruan tinggi.
"Tentu harapannya, prestasi kami meningkat pada hasil UTBK 2021 nanti. Selain itu, lulusan SMAN 3 Yogyakarta masih memberikan yang terbaik bagi sekolah dan Daerah Istimewa Yogyakarta," harapnya.