KOMPAS.com - Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi negeri (SBMPTN) 2021 sudah bisa diakses oleh calon mahasiswa mulai sore ini, Senin (14/6/2021) pukul 15.00 WIB melalui laman utama LTMPT dan 29 laman mirror PTN yang bekerja sama.
Ketua LTMPT Prof. Mohamad Nasih mengatakan, dari total 777.858 peserta yang terdaftar sebagai peserta SBMPTN 2021, sebanyak 184.942 dinyatakan lolos SBMPTN 2021. Dengan demikian, hanya 23,78 persen peserta yang lolos SBMPTN 2021.
"Untuk yang tidak diterima tidak berarti tidak bagi, namun memang ada yang lebih baik lagi, kesempatan terbaiknya mungkin tidak di SBMPTN, namun di jalur lainnya," papar Prof. Nasih dalam siaran pers Pengumuman Hasil SBMPTN 2021, Senin (14/6/2021).
Ia memaparkan, jumlah peserta UTBK-SBMPTN 2021 yang menghadiri tes UTBK 2021 ialah 777.858, dengan rincian peserta Saintek 320.361 orang, Soshum 355.759 orang, serta peserta tes campuran 56.584 orang.
Baca juga: 10 Nilai UTBK Tertinggi Prodi Saintek di SBMPTN 2021
UTBK SBMPTN 2021 sendiri diikuti oleh 74 Universitas dan Institut Negeri, 12 Vokasi di universitas dan institut, 40 Politeknik Negeri dan 11 PTKIN.
Lebih lanjut Prof. Nasih mengatakan, saat peserta dinyatakan lolos SBMPTN 2021, maka calon mahasiswa harus segera melihat persyaratan dan jadwal daftar ulang di PTN pilihan agar bisa terdaftar resmi sebagai mahasiswa.
“Bila peserta tidak memenuhi daftar ulang, maka peserta bisa dinyatakan gugur di PTN pilihan,” papar Prof. Nasih.
Ia juga mengatakan, bahwa tidak ada jual beli kursi untuk memenuhi slot sisa di SBMPTN 2021 akibat adanya peserta yang tidak daftar ulang.
"Kalaupun ada slot SNMPTN 2021 yang tidak daftar ulang maka diisi dari SBMPTN 2021, slot SBMPTN juga akan diisi dari Jalur Mandiri," paparnya.
Baca juga: 10 PTN dengan Daya Tampung Jalur Mandiri Paling Banyak
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nizam mengatakan agar calon mahasiswa mengakses pengumuman hasil SBMPTN 2021 melalui laman resmi LTMPT untuk menghindari penipuan dan tidak percaya pada oknum yang menjual belikan kursi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).