KOMPAS.com - Dalam pelaksanaan seleksi SBMPTN 2021 jumlah total peserta yang mengikuti ujian sebanyak 777.858 orang.
Ketua Lembaga Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) Prof. Nasih menerangkan, dalam SBMPTN 2021 ada 74 universitas yang berpartisipasi.
Selain itu ada 12 vokasi di universitas dan institut, 40 politeknik negeri dan 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PT KIN).
Nasih mengatakan, dari hasil seleksi SBMPTN 2021, untuk kelompok ujian Saintek dari 336.834 peminat hanya 85.149 peserta yang diterima. Jika dipresentase, hanya 25,28 persen yang diterima.
Baca juga: 313 Peserta UTBK SBMPTN 2021 Didiskualifikasi karena Hal Ini
Untuk kelompok ujian Soshum 378.556 peminat hanya 83.836 peserta yang diterima. Jika dipresentase, hanya 22,15 persen yang diterima.
"Kelompok ujian campuran dari 62.468 peminat, sebanyak 14.957 peserta diterima atau sebesar 25,54 persen," kata Nasih dalam jumpa pers pengumuman hasil SBMPTN 2021 yang dilakukan secara daring, Senin (14/6/2021).
Nasih mengungkapkan, dalam SBMPTN 2021 juga ada peserta difabel yang ikut. Dari data LTMPT, jumlah peserta difabel dalam SBMPTN 2021 sebanyak 265 orang. Rinciannya sebagai berikut:
Baca juga: SBMPTN 2021: 20 Prodi dengan Nilai UTBK Tertinggi Saintek dan Soshum
1. Peserta difabel kelompok Saintek: 19 orang
2. Peserta difabel kelompok Soshum: 44 orang
3. Nilai rata-rata peserta difabel yang diterima di Saintek: 521,72
4. Nilai rata-rata peserta difabel yang diterima di Soshum: 525,08
"Selamat bagi kawan-kawan difabel yang dinyatakan lulus, yang belum lulus jangan berkecil hati. Sekali lagi, tidak berarti tidak baik, hanya karena memang daya tampung terbatas. Tidak mungkin semuanya diterima di jalur SBMPTN," terang Nasih.
Baca juga: Unair Masuk 465 Kampus Terbaik Dunia Versi QS WUR 2022
Nasih menegaskan, setelah hari pengumuman seleksi SBMPTN 2021, para peserta harus terus memantau informasi lebih lanjut di masing-masing perguruan tinggi.
Menurut Nasih, setelah lulus, para peserta harus mengikuti proses dari perguruan tinggi. Seperti proses pendaftaran ulang.
Termasuk syarat lain termasuk aspek kesehatan yang menjadi persyaratan masing-masing program studi.
"Perlu diingat, para peserta untuk benar-benar mengikuti mekanisme dan proses lanjutan ketika dinyatakan lulus," tegas Nasih.
Baca juga: Dosen Itera: 3 Bahan Ini Bisa Digunakan untuk Fermentasi Makanan
Nasih menambahkan, bagi para peserta yang belum berhasil lolos dalam seleksi SBMPTN, masih banyak peluang lain baik selain masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Mulai dari PT KIN dan pendidikan tinggi lainnya termasuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
"Semuanya tujuannya sama yakni mencerdaskan kehidupan bangsa," tutup Prof. Nasih.