Begini Cara Menghitung Peluang Lolos SNMPTN, Siswa Wajib Tahu

Kompas.com - 02/02/2022, 09:48 WIB
Ilustrasi belajar agama di internet. DOK. FREEPIKIlustrasi belajar agama di internet.

KOMPAS.com - Rangkaian proses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Nasional ( SNMPTN) 2022 kini memasuki masa registrasi akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) bagi sekolah dan siswa.

Bagi para siswa yang siap registrasi akun, ada baiknya sambil melakukan pendaftaran juga melihat bagaimana seleksi SNMPTN dilakukan. Pada seleksi SNMPTN, untuk penilaian sendiri didasarkan pada nilai rapor.

Selain rapor, komponen lain seperti sertifikat, portofolio, hingga track record alumni juga menjadi pertimbangan.

Lalu, bagaimana agar kamu tahu seberapa besar peluang kamu lolos SNMPTN? Dilansir dari laman Ruangguru berikut cara mengukur peluang lolos SNMPTN dengan menghitung nilai rapor dan faktor lainnya.

Baca juga: Kisi-kisi UTBK SBMPTN, Materi IPA dan IPS yang Sering Keluar di UTBK

1. Menghitung rata-rata nilai rapor

Dengan menghitung rata-rata nilai rapor, kamu bisa membandingkan nilai rapor kamu dengan nilai rapor alumni yang lolos SNMPTN di tahun-tahun sebelumnya atau peserta SNMPTN lainnya. Kamu jadi dapat memperkirakan deh peluang lolos kamu di jurusan dan PTN yang dipilih.

Perhitungannya, adalah menghitung rata-rata nilai rapor semester 1 hingga 5 yang akan digunakan dalam penilaian SNMPTN.

Nilai yang dihitung adalah semua nilai mata pelajaran teori, kecuali mata pelajaran muatan lokal. Namun, jika suatu mata pelajaran hanya ada nilai praktik saja (biasanya untuk SMK), maka anggap nilai praktik sebagai nilai teori. Caranya adalah dengan menjumlahkan nilai semester 1 hingga semester 5 kemudian dibagi 5.

Untuk jenjang SMA dan SMK ada perbedaan dalam cara menghitung nilai rapor sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Lihat detailnya berikut ini.

Baca juga: Persiapan Daftar KIP Kuliah 2022, Cek Syarat dan Besar Bantuan

SMA jurusan IPA

Mata pelajaran yang dinilai untuk jurusan IPA adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi.

Contoh perhitungan:

Nilai Kimia Aris dari semester 1 sampai 5 adalah:

Kimia: 85+90+92+95+95= 457

Maka, rata-ratanya: 91,4

SMA jurusan IPS

Mata pelajaran yang akan dinilai untuk jurusan IPS adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi.

Contoh perhitungan:

Nilai Ekonomi Andin dari semester 1 sampai 5 adalah:

Ekonomi: 80+88+90+93+97= 448

Maka, rata-ratanya: 89,6

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah IPA dan IPS yang Selalu Dibutuhkan Dunia Kerja

SMA jurusan Bahasa

Mata pelajaran yang dinilai untuk jurusan Bahasa adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.

Contoh perhitungan:

Nilai Sastra Indonesia Bunga dari semester 1 sampai 5 adalah:

Sastra Indonesia: 90+90+92+95+95= 462

Maka, rata-ratanya: 92,4

SMK

Tiap jurusan di SMK memiliki standar kompetensi keahlian yang berbeda-beda, maka mata pelajaran yang dinilai untuk SMK adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian. Nilai Kompetensi Keahlian merangkum seluruh nilai teori maupun praktik. Sementara, nilai mata pelajaran lain menggunakan cara penghitungan yang sama dengan SMA.

Cara menghitung rata-rata Kompetensi Keahlian:

  • Di semester 1 ada 7 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 7, misalnya hasilnya adalah 80
  • Di semester 2 ada 6 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 6, misalnya hasilnya adalah 82
  • Di semester 3 ada 5 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 5, misalnya hasilnya adalah 85
  • Di semester 4 ada 7 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 7, misalnya hasilnya adalah 85
  • Di semester 5 ada 5 kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi 5, misalnya hasilnya adalah 90

Selanjutnya, baru hitung rata-rata seperti biasa: 80+82+85+85+90=422

Maka, rata-ratanya: 84,4

Catatan: Bagi kamu yang di sekolah menggunakan nilai kuartilas (skala 4), kamu bisa menkonversi nilai menjadi skala 100 dengan cara (nilai kuartilas : 4) x 100. Kemudian, hitung rata-ratanya seperti biasa.

Baca juga: Cara Verifikasi Data dan Ketentuan Foto untuk Daftar SNMPTN 2022

2. Cek data keketatan jurusan

Selain memperhatikan rata-rata nilai rapor, kamu juga wajib mencari tahu data keketatan jurusan dari tahun sebelumnya. Data keketatan ini didapatkan dari perbandingan jumlah peminat atau pendaftar dan daya tampung jurusan.

Contoh, jumlah peminat di jurusan Psikologi Universitas Indonesia tahun 2020 adalah 2.797 dan jumlah yang diterima 54 orang. Maka perbandingan keketatannya 1:51, atau 1 kursi diperebutkan oleh 51 orang.

Artinya, jika kamu memilih jurusan dengan keketatan yang lebih rendah tentu peluang kamu untuk bisa masuk ke jurusan tersebut lebih besar. Namun, jangan jadikan ini sebagai pertimbangan utama ya. Kamu harus lebih mengutamakan minat dan bakat dalam memilih jurusan agar tidak menyesal nantinya.

Data keketatan ini bisa juga kamu gunakan dalam menentukan pilihan 1 dan pilihan 2. Pastikan prodi yang berada di pilihan pertama keketatannya lebih tinggi dibanding pilihan kedua.

Kamu bisa cek data keketatan tiap jurusan di PTN melalui laman resmi LTMPT atau laman resmi PTN masing-masing. 

3. Prestasi pendukung

Prestasi kamu semasa sekolah akan menggambarkan kualitas dan kemampuan kamu. Maka dari itu, saat mendaftar SNMPTN, kamu bisa mengunggah sertifikat prestasi tambahan serta portofolio untuk jurusan Seni dan Olahraga. Lampiran piagam dan sertifikat ini berpengaruh terhadap penilaian proses seleksi SNMPTN. Umumnya, piagam atau sertifikat setara tingkat nasional dan internasional memiliki bobot nilai yang lebih baik.

Sertifikat atau piagam penghargaan yang akan kamu lampirkan sebaiknya disesuaikan dengan jurusan impianmu.

Sebagai contoh, jika kamu ingin mendaftar ke jurusan Teknik Kimia, kamu dapat melampirkan sertifikat OSN (Olimpiade Sains Nasional) bidang lomba Kimia. Kalau kamu ingin mendaftar ke jurusan Seni, seperti Desain Komunikasi Visual, silakan melampirkan sertifikat lomba FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional).

Dengan melampirkan sertifikat prestasi, maka peluang kamu untuk lolos di jalur SNMPTN pun akan semakin besar.

Close Ads X