Kisah Saffa, Lolos ITB karena Semangat Berprestasi di Bidang Seni

Kompas.com - 13/09/2022, 14:09 WIB
Saffana Nur Astutiningtyas, siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) karena berprestasi di bidang seni. Dok. PuspresnasSaffana Nur Astutiningtyas, siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) karena berprestasi di bidang seni.

KOMPAS.com - "Jangan meremehkan hal-hal kecil yang kita senangi, tapi menurut orang itu enggak bisa dan tidak berarti. Pasti kecil-kecil persenan itu ada potensial untuk menjadi 100 persen dan jika kita senang melakukannya, lakukan saja."

Itulah kata-kata Saffana Nur Astutiningtyas, siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau yang berhasil membuktikan bahwa Institut Teknologi Bandung ( ITB) tak hanya untuk mereka yang memiliki minat dan bakat di bidang ilmu alam atau matematika.

Minat dan bakat di bidang seni juga bisa mengantarkan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia tersebut.

Baca juga: Sosok William, Lulusan Terbaik, Termuda, Tercepat ITB dengan IPK 4,00

Menyukai seni sejak kecil

Remaja asal Riau ini bercerita kalau dirinya menyukai seni sejak kelas 3 SD. Awalnya, orangtua mengarahkannya ke dunia seni sejak TK. Hanya saja, kecintaannya dan bakatnya terhadap seni baru disadarinya sejak kelas 3 SD.

Sejak itu pula, ia bertekad untuk bisa masuk kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB).

Tidak disangka, impiannya sejak dini itu berhasil konsisten diperjuangkannya hingga kini, berhasil membuatnya menjadi mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan FSRD ITB.

Saffa mengatakan, itu sampai ke titik ini berbagai kekalahan dalam kompetisi sudah dirasakannya.

“Sedihnya dirasakan saja kalau kalah, kemudian beraktivitas main atau menggambar lagi,” ungkap Saffa dalam keterangan tertulis Pusat Prestasi Nasional.

Baca juga: Rahasia Izza, Siswa yang Lolos di 10 Kampus Dalam dan Luar Negeri

Mahasiswi ITB ini juga mengalami banyak kendala dalam mengikuti berbagai lomba seni saat masih duduk di bangku sekolah.

Kendala tersebut seperti harus membagi waktu antara membuat karya dan tugas sekolah yang terkadang membuat pikirannya menjadi bercabang.

Selain itu, beberapa lomba memberikan waktu yang sedikit. Bahkan, beberapa persyaratan lomba yang diikutinya membuatnya harus memberikan waktu lebih.

Namun, mahasiswi berusia 18 tahun ini selalu bangkit dan berusaha lagi untuk terus menunjukkan yang terbaik.

Semangat yang tak pernah padam, akhirnya membuat Saffa sukses meraih medali emas bidang seni poster Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2021 dan berhasil meraih medali emas di ajang International High Schools Arts Festival tahun 2022.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2023 Lulusan SMA-SMK, Kuliah Gratis hingga Asrama

Anak penjual jahe

Saffa berututur jika prestasinya itu tidak luput dari dukungan orangtua.

Ibunya yang merupakan ibu rumah tangga yang berjualan jahe kecil-kecilan dan ayahnya yang merupakan pekerja honorer tidak pernah memaksakan apapun kepada Saffa. Mereka hanya mengarahkan dan memberikan pendapat.

Saffa juga menyampaikan bahwa orangtuanya selalu memberikan "peta" akan arah yang ingin diambilnya.

Ke depannya, Saffa ingin untuk menjadi pebisnis di bidang seni. Mahasiswi yang suka menggambar ini juga ingin merealisasikan tujuan mulianya untuk membuat pendidikan menjadi lebih berwarna.

Ia sangat ingin untuk menggabungkan pendidikan yang terkadang menjemukan dengan seni yang menyenangkan.

"Lakukan 100 persen terbaik kamu di peluang selanjutnya. Jangan ikut lomba itu hanya ikut-ikut saja, padahal jika usaha sebaik mungkin, pasti akan berhasil,” tutur Saffa.

Ilustrasinata_zhekova/Thinkstock Ilustrasi

Usaha tak mengkhianati hasil

Sebelum meraih medali emas di ajang FLS2N 2021, lanjut Saffa, ia sempat gagal di tingkat Provinsi FLS2N tahun 2020.

Namun, ia bertekad untuk terus mencoba dan tidak menyerah. Hingga di tahun 2021, kegigihan membuatnya berhasil masuk ke tahap nasional dan harus melewati tantangan di tahap final.

Para finalis diberikan 36 jam untuk menghasilkan karya seni poster yang sesuai dengan tema. Saat itu, ia membutuhkan waktu yang lebih untuk mencari ide, sketsa, warna, dan tulisan yang pas.

Sebanyak 18 jam sisanya digunakannya untuk rendering (mewarnai, finishing, tulisan, atur gelap terang, dan lain sebagainya). Waktu tidur pun tak luput dikorbankannya untuk membuat karya luar biasa ini.

Baca juga: Biaya Kuliah S1-S2 di Kampus Top Dunia: MIT, Stanford, Harvard

Hingga akhirnya, perjuangan itu membuat Saffa memperoleh medali emas di ajang FLS2N meski mengalami kegagalan di beberapa kompetisi yang diikutinya.

Dari FLS2N ini, berbagai tiket emas berhasil diperolehnya menuju peluang-peluang lainnya seperti bisa masuk ke kampus impian melalui jalur SNMPTN, mengikuti ajang kompetisi internasional, dan memperoleh banyak pengalaman.

Dari FLS2N ini juga, Saffa lebih percaya diri dan berhasil meraih juara di ajang kompetisi lainnya seperti Juara 1 lomba desain poster dari BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) Kepulauan Riau tahun 2021, Juara 1 lomba doodle dari Asta Homeware tahun 2022, Juara 1 lomba Ilustrasi dari Ruangguru tahun 2022, dan 200 karya terbaik lomba doodle dari Executive tahun 2022.

“Dari FLS2N, menang seperti dapat tiket emas, dan bisa memperoleh kesempatan-kesempatan yang lain,” ujar Saffa.

Inti lukisan yang dihasilkan Saffa adalah “Bangkit dari Kelumpuhan, Tunjukkan Pada Dunia Siapa Kita”.

Ia menggambarkannya dalam format bahtera kapal.

Baca juga: KILA 2022, Semakin Banyak Anak Indonesia yang Berbakat di Bidang Seni

“Pandemi ini bagaikan badai ya, Indonesia ini negara yang besar yang saat pandemi ini bagaikan bahtera yang terombang-ambing, tapi walaupun demikian, di dalam bahtera itu ada diri kita yang sedang terperangkap. Di dalam situ kita bisa mengenal diri kita lagi, saling menghibur satu sama lain. Di pojok lukisan juga terdapat pintu, di mana pada tahun 2021 lalu Covid-19 sempat mereda, jadi kita sudah mulai keluar dari badai itu menuju ke arah yang lebih cerah,” tegas Saffa menyampaikan maksud lukisannya.

Lukisan ini juga dikirim ke ajang International High Schools Arts Festival yang diselenggarakan oleh International Foundation for Arts and Culture (IFAC) pada 10 - 21 Agustus 2022 di Tokyo, Jepang.

Ajang ini diikuti oleh 13 negara untuk kategori poster dan lukisan.

Ia pun kembali membanggakan Indonesia dengan berhasil meraih medali emas di ajang International High Schools Arts Festival tahun 2022.

“Hasil dari FLS2N dan Juara Internasional ini hasil dari berbagai lomba yang saya ikuti juga, hasil dari berbagai latihan, jadi itu adalah kecil-kecil persenan yang membuat saya menjadi sekian persen," ujarnya.

Close Ads X