KOMPAS.com - Di tahun 2023, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) resmi diganti menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT) sesuai dengan Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Perguruan Tinggi.
Perubahan terbesar pada UTBK skema baru adalah dihapusnya tes kemampuan akademik (TKA) dan hanya menyisakan tes potensi skolastik (TPS).
TPS yang akan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, serta literasi Berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris siswa.
Baca juga: Mengenal Tes Skolastik di SBMPTN 2023, Pengganti Tes Mata Pelajaran
Sebagai platform edukasi yang selalu menekankan pada pemahaman konsep dan latihan soal yang konsisten, Zenius menggelar try out (TO) UTBK skema baru yang dilakukan dua minggu sekali.
Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa menghadapi soal-soal yang ada pada SNBT 2023.
Pada TO SNBT terbaru yang digelar oleh Zenius dan New Primagama pada 17-25 September 2022 lalu, terdapat 17.043 siswa yang mendaftar, mulai dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Hasilnya, 93,7 persen atau hampir 16 ribu siswa tidak mencapai kompetensi minimum.
Sementara, hanya 6,3 persen atau seribu siswa yang mencapai kompetensi minimum.
Kompetensi minimum pada TO SNBT UTBK di Zenius berada pada angka 500 dari nilai maksimum 1.000.
Baca juga: Syarat Skor TOEFL dan IELTS untuk Daftar Beasiswa LPDP 2023, Siap-siap
Skor ini ditetapkan berdasarkan skor rata-rata UTBK tahun lalu, di mana untuk kelompok Saintek memiliki skor rata-rata sebesar 665,86, sementara Soshum memiliki skor rata-rata 690,02.