KOMPAS.com - Keterbatasan tidak jadi penghalang bagi penyandang disabilitas untuk ikut Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) 2024.
Wahyu Ishlakhuddin Ar Mansyah misalnya, ia merupakan penyandang disabilitas netra atau tunanetra yang ikut UTBK SNBT di Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY).
Dikutip dari laman resmi UNY Alumni MAN 2 Sleman itu memilih prodi S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY sebagai tujuan kuliahnya.
Meski memiliki keterbatasan penglihatan namun Wahyu tetap tidak patah semangat untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi negeri (PTN).
Baca juga: UAD Buka Beasiswa S1 Kedokteran 2024, Kuliah Gratis dan Tunjangan
Wahyu juga menempuh berbagai usaha untuk bisa lolos UTBK SNBT diantaranya mengikuti bimbingan belajar online.
Senada dengan Wahyu, Oktaviola Maya Tantri Ramadani peserta UTBK SNBT penyandang tunanetra juga mempersiapkan diri ikut UTBK.
Maya mempersiapkan diri ikut UTBK dengan belajar giat termasuk mengikuti bimbingan belajar online dan try out yang ada di sekolahnya.
"Di SMA 1 Sewon merupakan sekolah inklusi, sudah tersedia fasilitas yang mendukung," kata Maya dikutip dari laman resmi UNY, Senin (6/5/2024).
Maya yang merupakan gadis kelahiran 7 Mei 2006 itu juga memilih program studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY sebagai tujuan kuliahnya.
Baca juga: Beasiswa S1-S3 Gratis ke Romania, Ada Uang Saku dan Tanpa Batas Usia
Ketua Admisi UNY Bambang Saptono mengatakan, bahwa UNY melayani peserta UTBK berkebutuhan khusus.
Layanan yang diberikan UNY adalah penempatan peserta tunadaksa di tempat strategis yang mudah diakses, penyediaan kursi roda dan pendamping khusus.
Sedangkan bagi tunanetra dialokasikan waktu tes pada 2 Mei 2024 di ruang tersendiri dengan pendamping dari dosen program studi Pendidikan Luar Biasa yang berpengalaman.
Penanggung jawab Lokasi (PJL) Ruang Laboratorium IDB FEB UNY Maimun Sholeh mengatakan, komputer yang digunakan mengerjakan soal UTBK calon mahasiswa berkebutuhan khusus mempunyai spesifikasi tersendiri termasuk adanya fasilitas software dan audio yang mendukung.
Harapannya fasilitas itu dapat mengurangi kendala yang terjadi sehingga peserta disabilitas bisa mendapatkan hasil tes yang terbaik.
“Bagi para tunanetra yang melakukan tes di UNY kami sediakan pendamping masing-masih satu orang per calon mahasiswa yang diambil dari prodi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY” jelas Maimun.