"Gap" Nilai Rerata UTBK 2024 Mahasiswa Jurusan Vokasi dan Sarjana Menipis

Kompas.com - 30/06/2024, 14:21 WIB
Ilustrasi mahasiswa. Ilustrasi: Shutterstock/ Odua ImageIlustrasi mahasiswa.

KOMPAS.com - Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 memotret peningkatan kualitas calon mahasiswa vokasi.

Hal tersebut terlihat dari semakin menipisnya gap skor nilai Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) yang diterima antara calon mahasiswa sarjana dan diploma, utamanya D3.

"Jadi, gapnya antara akademik dan vokasi itu semakin menipis. Pada 2023 itu masih 48,76 dan pada 2024 sudah sekitar 23 persen," kata Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024 Prof. Ganefri, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Biaya Kuliah ITB Jalur Mandiri 2024, Terdiri dari UKT dan IPI

Menurut Prof. Ganefri, hal itu menandakan siswa prodi vokasi merupakan anak yang memiliki kecerdasan dan kemampuan tak berbeda jauh dari siswa program studi (Prodi) S1.

Adapun nilai UTBK SNBT 2024 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) vokasi berada di Politeknik Negeri Bandung (Polban) yakni 610,03, sedangkan nilai UTBK tertinggi untuk PTN akademik berada di jurusan Teknik Elektro Universitas Indonesia (UI) yakni 859,13.

"Artinya anak-anak yang masuk prodi vokasi itu sudah anak-anak yang cerdas. Dari sisi kemampuan tidak berbeda jauh dari anak-anak Prodi S1," ujarnya.

Lulusan vokasi siap kerja

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Kiki Yuliati mengatakan, peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi vokasi menunjukkan bahwa prodi vokasi mulai dikenal dan dipelajari oleh para calon mahasiswa.

“Calon mahasiswa mempelajari apa yang akan mereka dapat melalui program studi pendidikan tinggi vokasi sehingga lalu mereka memilih program studi diploma tiga dan diploma empat," kata Kiki.

Baca juga: Unsoed Buka Seleksi Jalur Mandiri 2024, Bisa Tanpa Nilai UTBK

 

Menurut Kiki, mahasiswa yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan adalah mahasiswa yang kelak nanti akan bekerja.

Oleh karena itu, mereka memilih program studi yang akan memberikan mereka bekal keahlian serta kompetensi yang sungguh-sungguh mereka minati.

"Tahun ini dengan sistem seleksi yang baru yang menekankan pada meminta calon mahasiswa, membuat mahasiswa harus betul-betul memilih program studi sesuai kemauan, minat, bakat dan potensinya karena tidak bisa mendaftar lagi kalau sudah diterima di tempat lain,” pungkas Kiki.

Close Ads X