CIREBON, KOMPAS.com - SMAN 7 Kota Cirebon, Jawa Barat, memastikan sebanyak 155 siswa siswi eligible dinyatakan gagal mengikuti SNBP tahun ini karena tidak dapat melakukan input PDSS.
Pihak sekolah memastikan pelaksanaan bimbel sebagai bentuk tanggung jawab akan mulai dilaksanakan pada pekan depan.
Humas SMAN 7 Kota Cirebon, Undang Ahmad Hidayat, menyampaikan bahwa perjuangan para guru SMAN 7 Kota Cirebon dalam proses input pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) belum juga berhasil hingga hari ini.
Baca juga: 150 Siswa SMAN 7 Cirebon Dipastikan Gagal SNBP, Bimbel Gratis Disediakan
Informasi perpanjangan waktu tidak dapat digunakan karena portal PDSS tidak kunjung dapat diakses.
Akhirnya, para siswa siswi yang berhak mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada perguruan tinggi masing-masing dipastikan gagal.
Kecil kemungkinan untuk perpanjangan, karena waktu penutupan tinggal menghitung hari.
"Dipastikan gagal, karena sudah mau proses penutupan SNBP. Memang masih ada harapan, tapi sangat tipis kemungkinan," kata Undang saat ditemui Kompas.com pada Kamis (13/2/2025) petang.
Atas dasar itu, Undang memastikan bahwa SMAN 7 Kota Cirebon tidak tinggal diam dan akan bertanggung jawab.
Pihaknya sudah rapat internal dan juga berkoordinasi dengan sejumlah bimbingan belajar (bimbel) untuk mulai memberikan materi pemantapan dan pengayaan pekan depan, dalam rangka menghadapi proses Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK) di perguruan tinggi tujuan masing-masing siswa.
Undang menjelaskan, teknisnya para pengajar dari sejumlah lembaga bimbel ini akan mendatangi SMAN 7 untuk memberikan materi.
Pertemuan akan berlangsung selama tiga bulan penuh.
Dalam satu pekan, dua hari siswa belajar di kelas, dan lima hari belajar online.
"Bukan guru kita yang mengajar, tapi orang lain, difasilitasi dan dibiayai sekolah. Teknisnya, siswa siswi akan mengikuti bimbel setiap hari, dua hari offline, dan lima hari online. Selama tiga bulan berturut-turut, bimbel ini akan digunakan untuk pemantapan siswa menghadapi UTBK. Kami harus optimis," kata Undang.
Undang menyebut ini merupakan tanggung jawab pihak sekolah kepada siswa.
Karena meskipun harapan untuk eligible di SNBP pupus, masih ada harapan kedua, yaitu UTBK.
Jangan sampai berlarut-larut, pihak sekolah terus memotivasi semangat mereka untuk belajar intensif dalam bimbel.
Baca juga: Ada 130 Sekolah di Sumatera Utara yang Siswanya Gagal Ikut SNBP
Senin pekan depan, pihak sekolah akan kembali mengumpulkan orang tua dan siswa siswi untuk menyampaikan rencana ini.
Pihak sekolah meyakini ini merupakan jalan terbaik untuk terus melangkah setelah dinyatakan gagal eligible untuk ikut SNBP.