KOMPAS.com – Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025, sebentar lagi ditutup. Tepatnya, pada Rabu (27/3/2025) mendatang.
Berarti hari ini, Senin (24/3/2025) adalah H-3 pendaftaran di laman snpmb.bppp.kemdikbud.go.id ditutup.
Jalur masuk perguruan tinggi negeri ini, menggunakan tes UTBK (UJian Tulis Berbasis Komputer) untuk seleksinya. Tetapi ada delapan kesalahan receh yang bisa membuatmu gagal mendaftar dan lolos UTBK SNBT 2025.
Apa saja kesalahan receh itu? Calon mahasiswa perlu memperhatikan informasi berikut ini.
Baca juga: Kuliah Gratis dan Jadi CPNS, Sekolah Kedinasan Ini Pakai Nilai UTBK SNBT
1. Tidak simpan permanen akun SNPMB
Ini adalah kesalahan paling receh yang seringkali dilakukan siswa. Mendaftar akun SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) adalah syarat wajib mengikuti UTBK SNBT 2025.
Jika lupa simpan permanen akun, maka kamu berpotensi tidak bisa mendaftar UTBK SNBT 2025.
2. Memilih program studi tidak sesuai minat atau kemampuan
Panitia SNPMB sudah berkali-kali mengingatkan siswa untuk memilih program studi yang sesuai minat atau passion.
Ketika memilih program studi, seringkali siswa berandai-andai dan berpikir terlalu lama. Ia menghimbau agar para siswa bisa cepat menentukan pilihan dan jangan melakukan pendaftaran menjelang tanggal akhir pendaftaran. Jangan memilih prodi dengan sistem kebut semalam (SKS).
3. Daftar UTBK SNBT 2025 terlalu mepet dengan waktu penutupan
Pendaftaran UTBK SNBT 2025 tidak ditutup pada pukul 23.59 WIB atau menjelang dini hari. Tapi pendaftaran UTBK SNBT 2025 ditutup pada pukul 15.00 WIB saja. Karena waktunya sangat pendek, tim SNPMB sering meminta siswa mendaftar jauh-jauh hari.
4. Tidak menghitung keketatan jurusan yang dipilih
Memperhatikan keketatan program studi yang dituju menjadi sangat penting karena akan menjadi bahan perkiraan apakah calon mahasiswa bisa benar-benar lolos pemilihan.
Sebagai contoh, jika Prodi Ilmu Hukum di Universitas Indonesia memiliki daya tampung 114 kursi dengan jumlah peminat 1.634 orang, maka tingkat keketatannya adalah 1:14. Artinya, dari 14 pendaftar, hanya 1 orang yang akan diterima.
Pada UTBK SNBT kamu bisa memilih sampai 4 prodi. Dengan syarat pilihan tiga prodi dan empat prodi harus memilih jenjang D3.
Karena itu kamu harus memperhatikan keketatan jurusan. Prodi paling ketat ditaruh pada pilihan pertama kemudian diurutan pilihan kedua dan sampai akhir, prodi-prodi yang keketatannya lebih rendah. Harus diurutkan.
5. Menganggap pilihan kedua sebagai cadangan
Tersedianya opsi untuk memilih dua program studi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 bukan berarti pilihan kedua adalah pilihan cadangan, melainkan keduanya harus benar-benar diminati oleh calon mahasiswa.
Menurutnya, peserta harus memastikan kedua program studi yang dipilih memang benar-benar diminati. Jangan sampai program studi kedua hanya dijadikan pilihan coba-coba.
Baca juga: Lokasi dan Tata Tertib UTBK SNBT 2025 di Unair, Disarankan Pakai Baju Putih
6. Tidak mau menambahkan prodi D3
Informasi memilih Prodi UTBK SNBT 2025 sudah diumumkan tim SNPMB dan bisa diakses di laman resminya.
Siswa yang memilih 3 hingga 4 Prodi memang wajib memilih satu prodi vokasi minimal D3. Jangan sampai kamu ingin memilih keempat prodi untuk jenjang S1 saja.
7. Terpaku pada satu perguruan tinggi
Calon mahasiswa perlu mempelajari dengan cermat jenis program studi dan daya tampung yang tersedia di sistem SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi).
Jangan terpaku pada satu perguruan tinggi saja. Sebab ada banyak PTN (perguruan tinggi negeri) yang menawarkan program studi yang bisa dipilih, termasuk program-program studi baru yang inovatif.
Kamu bisa mencari prodi di PTN yang peluangnya besar dengan ketetatan terendah supaya bisa lolos SNBT.
8. Portofolio dan dokumen tidak sesuai ketentuan
Portofolio merupakan dokumen penyerta yang wajib disiapkan oleh calon mahasiswa yang mendaftar di bidang seni dan olahraga dalam sistem SNBP 2025.
Portofolio digunakan untuk mengukur kemampuan dan keterampilan calon mahasiswa dalam bidang seni dan olahraga, karena penilaian pada bidang tersebut tidak bisa hanya mengandalkan nilai rapor.
Portofolio terdiri dari dua jenis, yaitu tugas berbasis performa (performance-based) dan rekam jejak karya atau prestasi. Tugas berbasis performa mencakup tugas-tugas yang harus dikerjakan sesuai bidang yang dipilih, seperti tari, musik, atau desain.
Sementara itu, rekam jejak mencakup bukti prestasi yang pernah diraih, misalnya penghargaan dalam kompetisi seni atau olahraga.
Untuk mengetahui perguruan tinggi dan program studi yang mewajibkan portofolio, calon mahasiswa dapat mengakses laman resmi SNPMB atau situs masing-masing PTN.
Baca juga: Kisi-kisi Materi UTBK SNBT, Contoh hingga Bentuk Soalnya
Demikian 8 kesalahan receh yang perlu diperhatikan calon mahasiswa. Sehingga calon mahasiswa tidak melakukan 8 kesalahan tersebut agar bisa mendaftar UTBK SNBT 2025 tanpa kendala.