KOMPAS.com – Memasuki dunia pendidikan tinggi merupakan langkah besar dalam perjalanan akademik setiap siswa. Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi salah satu jalur utama bagi calon mahasiswa untuk meraih tempat di perguruan tinggi negeri favorit.
Tahun ini, format ujian dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, literasi, dan penalaran matematis peserta. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang struktur dan komponen UTBK sangat penting agar persiapan bisa lebih terarah dan optimal.
Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 terdiri dari dua komponen utama, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi. Kedua komponen ini dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir dan literasi akademik calon mahasiswa.
Baca juga: Pembayaran UTBK SNBT 2025 sampai Kapan? Cek Jawabannya
Tes Potensi Skolastik (TPS) dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir calon mahasiswa, khususnya dalam memahami dan bernalar, yang menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan formal, terutama di perguruan tinggi. Kemampuan ini berkembang seiring dengan proses pembelajaran serta berbagai pengalaman, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
TPS terdiri dari empat komponen, ialah Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif. Komponen Penalaran Umum terdiri dari tiga sub-komponen, ialah penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.
Baca juga: 18 PTN Punya Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK SNBT 2025
TPS terdiri dari empat komponen utama:
1. Penalaran Umum
Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah.
Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana siswa dapat berpikir secara induktif, deduktif, dan bagaimana siswa dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
2. Pengetahuan dan Pemahaman Umum (20 soal, 15 menit)
Komponen pengetahuan dan pemahaman umum yang diuji mencakup kemampuan dalam memahami serta menyampaikan informasi yang dianggap signifikan dalam konteks budaya Indonesia.
Aspek ini menekankan keterampilan berbahasa, pemilihan kata yang tepat, serta luas dan dalamnya wawasan seseorang terhadap berbagai pengetahuan umum. Selain itu, kemampuan ini juga mencakup penguasaan praktis terhadap bahasa, informasi, serta konsep-konsep khusus yang bersifat verbal dan linguistik.
Baca juga: 7 Kesalahan Fatal saat Tes UTBK SNBT 2025 yang Bisa Bikin Gagal
3. Pemahaman Bacaan dan Menulis (20 soal, 25 menit)
Pemahaman bacaan dan keterampilan menulis merujuk pada pengetahuan yang dimiliki seseorang, mencakup kemampuan dasar membaca, kelancaran dalam membaca, serta keterampilan menulis yang diperlukan untuk memahami teks tertulis dan mengekspresikan gagasan melalui tulisan. Kemampuan ini mencakup aspek mendasar hingga tingkat yang lebih kompleks, seperti memahami teks secara mendalam dan menulis cerita.
4. Pengetahuan Kuantitatif (20 soal, 20 menit)
Pengetahuan kuantitatif merujuk pada pemahaman luas dan mendalam tentang matematika, termasuk penggunaan informasi kuantitatif dan manipulasi simbol angka. Kemampuan ini mencakup perhitungan, pemecahan masalah, serta wawasan umum dalam matematika.
Berbeda dengan penalaran kuantitatif, yang berfokus pada kemampuan berpikir induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah berbasis angka, pengetahuan kuantitatif lebih berkaitan dengan penguasaan konsep dan keterampilan matematis yang diperoleh melalui pembelajaran.
Baca juga: Kapan Pendaftaran Akun SNPMB dan UTBK SNBT 2025 Ditutup?
Tes Literasi dalam UTBK SNBT 2025 bertujuan untuk mengukur kemampuan membaca dan bernalar secara akademik. Tes ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Literasi dalam Bahasa Indonesia, Literasi dalam Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.
1. Literasi dalam Bahasa Indonesia (30 soal, 42.5 Menit)
2. Literasi dalam Bahasa Inggris (20 soal, 20 menit)
Ujian Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2025 menitikberatkan pada Literasi Membaca (Reading Literacy).
Literasi membaca merujuk pada kemampuan individu dalam memahami, memanfaatkan, mengevaluasi, merenungkan, serta berinteraksi secara aktif dan berkelanjutan dengan teks.
3. Penalaran Matematika (20 soal, 42.5 Menit)
Menurut dokumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kemdikbudristek 2022, penalaran matematika adalah kemampuan individu dalam merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan masalah kuantitatif secara matematis.
Literasi matematika didukung oleh prosedur, fakta, dan alat yang membantu mendeskripsikan serta memprediksi fenomena sehari-hari. Individu dengan penalaran matematika yang baik cenderung mengambil keputusan secara sistematis, analitis, dan logis.
Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2025 akan melibatkan empat aspek ukur yaitu:
Baca juga: Cara Bayar Biaya Daftar UTBK SNBT 2025 Terakhir Hari Ini Jam 3 Sore
Bagi siswa yang ingin mengasah kemampuan literasi membaca dan numerasi sebelum menghadapi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Panitia SNPMB menyediakan platform simulasi tes.
Melalui laman https://simulasi-tes.bppp.kemdikbud.go.id/ siswa dapat mencoba berbagai contoh soal untuk memahami pola ujian dan meningkatkan kesiapan mereka.
Sebelum memulai simulasi, siswa perlu mengisi nama lengkap serta asal sekolah atau instansi. Setelah itu, mereka dapat memilih bagian tes yang ingin disimulasikan, baik literasi membaca dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris maupun penalaran matematika.
Setelah menyelesaikan simulasi, siswa akan memperoleh tinjauan hasil beserta pembahasan soal untuk memahami kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan. Hasil tinjauan ini juga dapat diunduh sebagai bahan belajar lebih lanjut.