KOMPAS.com - Penalaran Matematika merupakan salah satu komponen Tes Literasi dalam Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK) 2025.
Ada 20 soal Penalaran Matematika dengan waktu pengerjaan yang disediakan selama 20 menit.
Menurut dokumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kemdikbudristek 2022, penalaran matematika adalah kemampuan individu dalam merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan masalah kuantitatif secara matematis.
Penekanan penalaran matematika yang dipakai dalam AKM sejalan dengan framework dari survei PISA yang sangat menekankan kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas individu untuk menggunakan matematika dalam konteks.
Baca juga: Tes Potensi Skolastik dalam UTBK SNBT 2025, Ada Berapa Soal?
Penalaran matematika terdiri dari tiga elemen yang sangat berkaitan, yaitu proses, konten, dan konteks. Proses menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk mengaitkan masalah matematika sesuai dengan konteksnya.
Konten menunjukkan substansi materi yang dilibatkan dalam pengukuran yang dilakukan
Konteks. Sementara itu, konteks adalah letak atau posisi dari permasalahan yang harus diatasi dalam semesta situasi, kondisi, waktu, ruang atau tempat masalah.
Lalu, apa yang perlu disiapkan untuk mengerjakan soal penalaran matematika UTBK SNBT 2025?
Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2025 akan melibatkan empat aspek ukur, yaitu bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian, dan aljabar.
Bilangan adalah atribut dari sekumpulan objek yang memiliki harga kuantitatif dan diekspresikan melalui sebuah bilangan. Sesuai dengan framework dari AKM tahun 2021 domain ukur bilangan ini terdiri atas sub domain berupa representasi, sifat urutan, dan operasi.
Operasi Hitung. Sub domain ini mengukur sejauh mana pemahaman individu dalam penggunaan bilangan dalam sebuah operasi hitung.
Berdasarkan framework AKM dalam pengukuran geometri dan pengukuran, domain geometri dan pengukuran menekankan pada penalaran individu terhadap masalah-masalah yang melibatkan ruang bidang.
Baca juga: Tes Literasi dalam UTBK SNBT 2025: Jumlah Soal dan Waktu Pengerjaan
Ada tiga dimensi yang diukur yaitu bangun geometri, pengukuran, dan penalaran spasial. Kemampuan yang diukur menekankan pada kemampuan individu untuk:
Berdasarkan framework AKM tahun 2021, data dan ketidakpastian merujuk pada data dan representasinya mulai dari penyajian data secara sederhana, menggunakan turus dan diagram gambar hingga mengevaluasi data yang lebih kompleks.
Ketidakpastian dan peluang merujuk pada adanya kejadian yang mungkin atau tidak mungkin yang disimpulkan berdasarkan peluang dari berbagai kejadian yang bersifat majemuk.
Menurut OECD (2017) kemampuan yang terkait dengan domain data dan ketidakpastian adalah kemampuan dalam mengenali adanya variasi dalam suatu proses, memiliki sensitivitas terhadap adanya variasi dalam proses dan hasil kuantifikasi, memahami adanya ketidakpastian dan kesalahan dalam pengukuran, atau mengetahui tentang peluang.
Kemampuan berikut ini juga dilihat termasuk dalam domain ini: kemampuan dalam membentuk sesuatu (forming), ketepatan dalam menafsirkan dan ketepatan mengevaluasi suatu kesimpulan yang ditarik dari sebuah situasi penuh dengan ketidakpastian.
Kemampuan dalam melakukan penyajian dan interpretasi data dilihat sebagai kemampuan pokok yang melandasi berbagai kemampuan tersebut.
Baca juga: Tes Literasi UTBK SNBT 2025, Ini Kemampuan yang Wajib Dimiliki Peserta
Pada tingkat sekolah menengah atas, siswa telah mempelajari adanya faktor acak (random) yang dapat mempengaruhi ekspresi atau manifestasi dari sebuah informasi.
Siswa juga telah belajar untuk menggunakan data untuk melakukan estimasi dan membuat inferensi berdasarkan kemungkinan yang paling tepat.
Mereka dapat membandingkan kualitas laporan penelitian berdasarkan data dan dapat menggunakan data simulasi untuk membuat perkiraan dan menginformasikan penilaian.
Berdasarkan framework AKM dalam pengukuran aljabar, domain aljabar terdiri atas sub domain persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.
Dalam pengukuran aljabar, aspek penalaran lebih ditekankan daripada teori aljabar semata sehingga domain ini dapat dikatakan sebagai penalaran aljabar.
Baca juga: Soal UTBK SNBT 2025 Akan Diacak, Tiap Peserta Berbeda
Oleh karena menekankan kepada aspek penalaran maka pengukuran aljabar tidak hanya berfokus pada pemecahan atau penyederhanaan persamaan rumus aljabar yang memiliki kompleksitas tinggi.
Sub domain persamaan dan pertidaksamaan, pemahaman yang dinilai mulai dari menyelesaikan persamaan sederhana hingga sistem persamaan linear tiga variabel.
Penalaran aljabar melibatkan berbagai macam proses kognitif misalnya menerjemahkan masalah yang diekspresikan dalam bentuk kalimat ke dalam ekspresi baik berupa persamaan atau pertidaksamaan.
Baca juga: Peserta UTBK SNBT 2025 Akan Kerjakan 7 Subtes, Apa Saja?
Kemampuan ini merupakan kemampuan dasar yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal dalam domain ukur aljabar.
Selanjutnya, proses penyelesaian soal-soal aljabar melibatkan proses memecahkan persamaan linear atau pertidaksamaan dengan satu variabel hingga tiga variabel, menafsirkan persamaan linear, ekspresi, atau pertidaksamaan dalam konteks dan memahami bagaimana grafik linier berkaitan dengan persamaan atau sistem persamaan atau pertidaksamaan.