DEPOK, KOMPAS.com - Asad Fauzi (20) duduk di sebuah bangku di pelataran sebuah gedung di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI), Depok, Jawa Barat pada Rabu (23/4/2025) pagi.
Ia bukan sekadar beristirahat sebelum masuk kuliah. Namun, Asad sedang berjuang untuk masuk kampus impiannya yakni UI.
Asad merupakan salah satu dari ratusan ribu peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025. Ia lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Bakti pada tahun 2023.
Ia harus berjuang mendapatkan satu kursi di UI demi mendapatkan karir yang lebih baik ke depannya.
Demi cita-citanya, Asad sengaja menunda untuk kuliah setelah lulus sekolah. Saat lulus kuliah, Asad langsung mendapatkan pekerjaan.
"Saya lulus dapat kerjaan, saya kerja dulu, setahun lebih," ujar Asad saat ditemui di FH UI Rabu pagi.
Agar bisa lebih fokus menghadapi UTBK, Asad pun memilih resign dari pekerjaannya sebagai software developer. Ia menyiapkan diri sejak bulan September 2024.
Baca juga: Kisah UTBK SNBT 2025 di UI, Orangtua Antarkan Anak Sejak Subuh
Asad hanya memiliki kesempatan pertama dan terakhirnya untuk mengikuti UTBK SNBT. Meskipun demikian, ia juga menyiapkan alternatif lain untuk bisa masuk ke UI.
"Udah ikut tryout-tryout sebelum ini baca materi soal. Kalau lolos harapannya bisa kerja lebih baik lagi. Kalau belum juga nanti mungkin akan coba jalur mandiri," kata Asad.
Asad memilih program studi Sistem Informasi pada pilihan pertamanya. Pilihan kedua Asad yaitu Ilmu Komputer.
Asad memilih jurusan Sistem Informasi pada pilihan pertamanya, dan Ilmu Komputer pada pilihan ke dua. Dua jurusan itu dipilihnya di UI.