Cerita Sri Sugianti Menemani Anaknya Ikut UTBK, Berharap Masuk Universitas Brawijaya

Kompas.com - 23/04/2025, 19:04 WIB
Para peserta UTBK SNBT 2025 di UB pada Rabu (23/4/2025). Dok. Universitas Brawijaya Para peserta UTBK SNBT 2025 di UB pada Rabu (23/4/2025).

MALANG, KOMPAS.com - Sri Sugianti merupakan salah satu dari sekian ribu orangtua yang berharap anaknya dapat lolos masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di Universitas Brawijaya (UB).

Perempuan asal Blitar, Jawa Timur ini rela berangkat pukul 03.00 WIB untuk mengantarkan anaknya, M Zain Adiputra yang mengikuti ujian pada Rabu (23/4/2025), hari ini.

Dia sambil berdoa menunggu anaknya ujian di bangku taman kampus. Sri mengatakan, anaknya mendaftar jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UB.

Dia mengatakan, anaknya itu tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi UTBK, atau belajar secara mandiri di rumah.

"Dari Blitar, tadi berangkat jam 3 pagi naik mobil, mengantar anak ketiga saya ujian, harapannya bisa keterima, biar kuliahnya enggak jauh-jauh. Kan Malang sama Blitar termasuk dekat, persiapannya anaknya belajar sendiri," tutur Sri.

Baca juga: Cegah Terjadi Kecurangan, Unair Wajibkan Peserta UTBK Ganti Alas Kaki

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Imam Santoso, S.TP., M.P mengatakan, total peserta UTBK SNBT di UB yakni 20.859 orang, dan 16 diantaranya adalah disabilitas.

Pihak kampus menyediakan 1.520 unit komputer, dan dilengkapi dengan 152 unit cadangan untuk melaksanakan kegiatan itu.

UB menyediakan 58 ruangan di 16 titik lokasi untuk pelaksanaan ujian yang digelar mulai Rabu (23/4/2025) hingga Selasa (29/4/2023).

Selain itu, panitia melibatkan 474 orang pengawas ruang dan 147 orang pengawas teknis dalam kegiatan ini.

Baca juga: Ada Perbedaan Jadwal UTBK SNBT 2025 di UB, sampai Tanggal 29 April

UB juga menyediakan 60 unit metal detector untuk mencegah terjadinya tindak kecurangan.

Riglet atau alat bantu ujian untuk penyandang disabilitas netra juga disediakan sebagai kertas buram dan aplikasi screen reader untuk mengkonversi tampilan teks di layer menjadi suara.

"Karena UTBK itu tidak sama dengan SNMPTN yang hanya 1-2 hari. Sehingga kalau dulu kan 1-2 hari pelaksanaan itu bisa 20.000 peserta di UB keluar bersamaan. Kalau sekarang hanya sekitar 1.500 (setiap sesinya)," katanya.

"Dan kampus relatif steril karena perkuliahan di UB saat ini selama UTBK dilaksanakan secara daring. Sehingga Insya Allah kalau 1.500 pengkondisiannya sangat-sangat lancar," sambungnya.

Close Ads X