Cerita Penyandang Disabilitas Ikut UTBK SNBT 2025, Sempat Kesulitan Kerjakan Soal

Kompas.com - 25/04/2025, 07:29 WIB
Ridho (belakang kanan) dan Amelia (kiri depan) bersama teman-temannya usai mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025) KOMPAS.com/SANIAMASHABIRidho (belakang kanan) dan Amelia (kiri depan) bersama teman-temannya usai mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025)
|

KOMPAS.com - Sebanyak 76 calon mahasiswa disabilitas mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) 2025 di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025).

Dari jumlah tersebut sebanyak 12 orangnya adalah penyandang disabilitas tuna netra. Salah satu di antaranya adalah Ridho yang merupakan siswa Sekolah Khusus Islam Yafrid, Tangerang Selatan.

Ridho mengatakan, proses ujian UTBK SNBT 2025 yang ia jalani berlangsung dengan baik. Mulai dari mengerjakan soal hingga fasilitas bagi peserta disabilitas.

"Dalam proses pengerjaan soalnya cukup bagus. Terus dari sistem aplikasi untuk UTBK juga lancar. Enggak ada kendala apa-apa," kata Ridho di Fakultas Ilmu Komputer UI, Kamis (24/4/2025).

Baca juga: Kisah Yohanes, Anak Petani di NTT Ikut Tes UTBK SNBT 2025 di Unesa

Penalaran Matematika paling sulit

Kendati demikian, Ridho sempat sedikit mengalami kendala dalam mengerjakan soal penalaran kuantitatif (PK) yang ia nilai sebagai materi tersulit.

Selain PK, Ridho juga sedikit mengalami kesulitan dalam menjalani mengerjakan soal Penalaran Matematika (PM) namun berhasil ia selesaikan dengan baik.

"PM itu lumayan sih, cuman masih bisa di handle sedikit-sedikit," ujarnya.

Ridho mengatakan, sebelum ikut UTBK SNBT 2025 ia susah melakukan persiapan selama kurang lebih satu bulan untuk ikut UTBK SNBT 2025.

Dalam satu bulan itu, Ridho belajar giat melalui platform belajar khusus disabilitas netra yakni Schooling.

"Jadi disitu ada latihan-latihan soal, terus ada simulasi UTBK juga. Jadi enggak terlalu asing. Jadi kita ngadepin UTBK itu udah ada persiapan gitu, kosong-kosong banget," ujarnya.

Page:
Close Ads X