KOMPAS.com - Bocornya soal Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) kini marak muncul di media sosial. Bahkan, ada video dan tangkapan layar dugaan kecurangan dan live Instagram soal- soal UTBK.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok menyatakan, pihaknya menjamin tidak ada bocoran soal bagi peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025.
'"Tidak ada set soal yang sama dari sesi per sesi, dari hari ke hari. Kalau kita punya 23 sesi, kita menyiapkan lebih dari 23 set soal. Tidak mungkin akan ada kebocoran soal. Dan sistem yang kami bangun tidak terkoneksi ke internet. Sampai saat ini belum ada kebocoran soal yang diujikan," kata Eduart dalam konferensi pers, Jumat (25/4/2025).
Baca juga: Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal
Ia mengatakan, soal-soal yang diduga dibocorkan oknum, bukan soal yang akan muncul esok hari atau sesi berikutnya.
Ia menegaskan, paket soal setiap sesi berbeda-beda sampai hari terakhir ujian. Misalnya, soal sesi pagi dan sesi siang akan berbeda. Dengan begitu, peserta UTBK hari pertama dan kedua tidak dirugikan dan UTBK dapat berlangsung adil bagi semua peserta UTBK sampai hari terakhir UTBK.
"Soal seperti foto dan video, bukan bocoran soal yang akan berlangsung ke depan," kata Eduart.
Ia mengatakan persiapan pembuatan soal-soal ini selalu dilakukan setahun sebelum UTBK digelar. Sehingga tingkat kesulitan, contoh soal, jauh berbeda dengan saat ujian berlangsung.
Baca juga: 2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan
Eduart mengatakan sejumlah soal memang dibuat sama sebagai jembatan standarisasi soal per sesi dan per hari.
Namun keberadaan soal yang sama menurutnya justru mendukung asal keadilan bagi semua peserta. Sebab, dalam keadaan tertentu, jawaban benar atas soal-soal tersebut bisa jadi malah tidak dinilai.
"Soal yang sama sengaja kami buat dalam persentase tertentu sebagai jembatan standarisasi soal dari sesi ke sesi, dari hari ke hari. Itu memiliki pola penilaian tersendiri, artinya tidak mungkin akan merugikan peserta. Jika dibilang apple to apple soal sesi 1 dan 4, nilainya sama, itu bisa saja jembatan soal dengan pengetahuan yang sama tidak akan dinilai," ucapnya.
Jembatan soal didesain untuk menjaga standarisasi soal agar ada asas fairness buat semua peserta.