KOMPAS.com - Materi Literasi Bahasa Indonesia (LBI) pada Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 dinilai menjadi salah satu yang tersulit.
Merespons hal itu, Ketua Tim Penanggungjawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Eduart Wolok menjelaskan, telah terjadi miss persepsi calon mahasiswa terhadap subtes LBI.
Menurut Eduart, calon mahasiswa banyak menyangka bahwa LBI adalah subtes yang menguji materi pelajaran Bahasa Indonesia.
Padahal, kata Eduart, LBI adalah materi yang menguji literasi atau pemahaman calon mahasiswa dalam Bahasa Indonesia.
"Banyak pemahaman yang salah di masyarakat menganggap tes Literasi Bahasa Indonesia seolah-olah harus tes Bahasa Indonesia," kata Eduart dikutip dari akun YouTube SNPMB, Selasa (29/4/2025).
Baca juga: 3 Nama dan Foto Joki UTBK SNBT 2025 Diungkap Tim SNPMB
Eduart menjelaskan, sejak awal pihaknya sudah menulis di laman resmi SNPMB bahwa yang akan diujikan adalah Literasi dalam Bahasa Indonesia bukan Literasi Bahasa Indonesia.
Sehingga, memang tidak seharusnya subtes LBI sepenuhnya memuat materi pelajaran Bahasa Indonesia.
"Jadi bisa saja ada soal Saintek (sains dan teknologi) karena yang kita nilai itu literasi pemahamannya," ujarnya.
"Clear kita tidak menyebutkan Literasi Bahasa Indonesia. Sejak awal itu tes Literasi dalam Bahasa Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, LBI dinilai menjadi salah satu materi yang dinilai sulit dari UTBK SNBT 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Rivia yang baru saja mengikuti UTBK SNBT 2025 di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (24/5/2025).
"Tapi LBI sekarang lebih susah," kata Rivia di Fakultas Ilmu Komputer UI, Kamis.
Adapun LBI adalah tes yang menguji kemampuan memahami dan menganalisis bacaan dalam bahasa Indonesia dan mengevaluasi pemahaman esensi teks, termasuk ide pokok, argumen, dan makna tersurat dan tersirat.
Baca juga: Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor
Rivia mengatakan, ia kesulitan mengerjakan soal LBI karena dalam soal memuat istilah-istilah senyawa dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Sementara Rivia adalah siswa penjurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sehingga tidak terlalu terbiasa dengan istilah-istilah IPA.
"Kalau misalnya anak IPA dari awalnya, pasti dia udah terbiasa dengan soal kayak gitu," ujarnya.
Senada dengan Rivia, calon mahasiswa yang ikut UTBK di UI juga yakni Nida merasa materi uji LBI lebih sulit dari pada yang ia pelajari sebelumnya.
Baca juga: Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki
Alasan kesulitannya sama, karena pada soal memuat istilah senyawa yang tidak sering ia dengar selama belajar di sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
"Aku sebenarnya rata sih (Belajar materi IPA dan IPS), soalnya aku ada ekonomi, ada biologinya juga. Jadi kayak masih bisa, tapi kalau kimia aku enggak dapet (Tidak pelajari)," ujar Nida.
"Jadi tadi agak kaget gitu ngeliat soal-soal yang kayak senyawa-senyawa gitu," ucapnya.