Unesa Perketat Pemeriksaan UTBK SNBT 2025, Peserta Wajib Copot Alas Kaki

Kompas.com - 01/05/2025, 07:52 WIB
Peserta UTBK SNBT 2025 saat menjalani pemeriksaan sebelum masuk ke ruang ujian di Pusat UTBK Unesa. Tangkap layar laman UnesaPeserta UTBK SNBT 2025 saat menjalani pemeriksaan sebelum masuk ke ruang ujian di Pusat UTBK Unesa.

KOMPAS.com — Panitia SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) mengungkap berbagai kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT 2025 (Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).

UTBK SNBT 2025 sudah dilaksanakan sejak 23 April hingga 3 Mei nanti. Tapi ada beberapa pusat UTBK yang memperpanjang jadwal ujian hingga tanggal 5 Mei.

Untuk mencegah terjadi kecurangan UTBK SNBT 2025, Universitas Negeri Surabaya ( Unesa) semakin memperketat pengawasan dan aturan untuk peserta tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) pada Minggu, 27 April 2025.

Unesa memperketat pelaksanaan UTBK SNBT 2025 dengan menambah tim skrining yang bertugas melakukan pemeriksaan bawaan hingga data diri peserta.

Baca juga: Mengapa Muncul Istilah Sains di Subtes Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2025?

Antisipasi modus kecurangan selama UTBK

Selain itu, peserta UTBK SNBT 2025 juga diwajibkan untuk melepas sepatu saat masuk ruangan tes.

Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Martadi menuturkan bahwa ketentuan dan penambahan tim tersebut untuk memperlancar pelaksanaan tes.

Sekaligus untuk mengantisipasi terjadinya berbagai modus tindakan kecurangan selama UTBK.

"Tim skrining tugasnya memastikan peserta tes. Mereka juga memastikan tidak adanya barang terlarang yang dibawa peserta seperti alat perekam atau kamera tersembunyi dan sejenisnya," terang Martadi dikutip dari laman Unesa, Kamis (1/5/2025).

Jadi, peserta tes di Unesa melewati beberapa tahapan pemeriksaan ketat.

Pertama, pemeriksaan metal detector untuk mendeteksi barang atau alat terlarang yang dibawah peserta.

Baca juga: Pegawai Unej Jadi Oknum Kecurangan UTBK SNBT 2025, Sanksinya Dipecat

Semua peserta tes UTBK tampak mengenakan sandal yang disiapkan Unesa.

Kedua, pemeriksaan langsung oleh tim skrining untuk memastikan tidak adanya barang atau alat elektronik yang tidak terdeteksi atau yang lolos di metal detector.

Ketiga, verifikasi data peserta untuk memastikan peserta yang tes adalah peserta yang bersangkutan, bukan joki.

"Peserta juga diwajibkan untuk membuka sepatu ketika masuk ruangan," papar dosen kelahiran Ngawi itu.

Dia menjelaskan, sebenarnya kebijakan peserta harus membuka sepatu itu sudah diterapkan di Unesa, terutama di beberapa ruangan seperti Lab-Komputer Training Center, Rektorat.

Baik peserta atau panitia benar-benar harus melepas sepatu atau sandal di depan ruangan. Menyusul adanya rapat koordinasi dengan tim UTBK pusat, Unesa lantas menerapkan kebijakan tersebut kepada semua peserta tes.

Bagi yang tes di ruangan yang tidak memungkinkan untuk tanpa alas kaki, Unesa menyediakan sandal untuk peserta.

“Ketika peserta datang tes wajib mencopot sepatunya terlebih dahulu di depan ruangan dan menggantinya dengan sandal yang disiapkan panitia. Semoga dengan ketentuan ini peserta bisa tes dengan lancar, aman, dan nyaman,” harapnya.

Ketentuan yang diterapkan Unesa mendapat respons baik dari peserta. Salah satu peserta UTBK, Aegista mengungkapkan bahwa kebijakan wajib melepas sepatu dan meggunakan sandal yang disediakan panitia merupakan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan selama ujian.

Sehingga tidak ada hal-hal yang merugikan terjadi. Dengan ketentuan ini ia merasa lebih nyaman dalam mengerjakan ujian. Selain itu juga fleksibel karena terkadang penggunaan sepatu juga bisa bikin kurang nyaman.

"Awalnya agak kaget karena harus copot sepatu, setelah tahu alasannya jadi senang juga biar semua amanlah. Pas mengenakan sandal dari panitia rasanya nyaman, dan bisa tetap fokus saat mengerjakan soal," ujarnya.

Kasubdit Admisi dan Kelulusan Mahasiswa Unesa Sukarmin, menjelaskan bahwa selama UTBK di Unesa, tidak terjadi kendala dan tidak ditemukan adanya dugaan tindakan kecurangan.

Baca juga: Siswa yang Pilih Jurusan Kedokteran Banyak Pakai Joki UTBK SNBT

Baik dalam bentuk perjokian maupun upaya pendokumentasian soal tes melalui alat-alat tertentu.

“Hanya saja memang ada jumlah peserta yang tidak hadir tanpa keterangan. Pada sesi 11 (pagi) dan 12 (siang) hari ini, Senin, 28 April masing-masing ada 35 dan 5 peserta yang tidak hadir. Dari sesi 1 sampai sesi 12 ini total ada 477 peserta yang tidak hadir tanpa keterangan,” beber dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini.

Close Ads X