Kecurangan UTBK 2025 di ISBI Bandung, Joki Dibayar hingga Rp 90 Juta

Kompas.com - 01/05/2025, 10:52 WIB
Khamila Djibran dan Healthy Febriana Jessica, nama joki perempuan di ISBI Bandung yang nama dan fotonya diungkap tim SNPMB. DOK. SNPMBKhamila Djibran dan Healthy Febriana Jessica, nama joki perempuan di ISBI Bandung yang nama dan fotonya diungkap tim SNPMB.
Editor Rachmawati

KOMPAS.com - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung baru-baru ini mengungkap praktik kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025.

Dua orang yang terlibat dalam praktik perjokian, berinisial LV dan KD, berhasil teridentifikasi setelah beberapa pelanggaran ditemukan pada ujian yang digelar di kampus ISBI Bandung pada Jumat (25/4/2025) dan Minggu (27/4/2025).

Saat diperiksa, joki mengaku dibayar antara Rp 30 juta hingga Rp 90 juta.

Baca juga: ISBI Bandung Temukan Joki di UTBK-SNBT 2025, Mahasiswa ITB Terlibat

Kecurangan Terungkap di Sesi UTBK

Ketua Pelaksana UTBK ISBI Bandung, Indra Ridwan, mengungkapkan bahwa panitia menemukan adanya kecurangan yang dilakukan oleh beberapa peserta.

Salah satunya teridentifikasi pada sesi 6, Jumat (25/4/2025), ketika pengawas ujian menemukan kemiripan peserta di sesi 6 dengan peserta yang mengikuti ujian pada sesi 1 pada Rabu (23/4/2025).

Semula, pengawas menduga peserta tersebut memiliki saudara kembar, namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata peserta yang bersangkutan adalah LVN, yang pada kenyataannya menggantikan peserta lain dalam ujian.

"Setelah kami periksa lebih lanjut dengan memeriksa data absensi dan rekaman CCTV, kami temukan bahwa LV mengikuti ujian di sesi 1 dan sesi 6 dengan nomor peserta yang berbeda," ungkap Indra Ridwan dalam konferensi pers daring, Rabu (20/4/2025).

LVN kemudian mengaku menggantikan tiga peserta dalam ujian UTBK ISBI Bandung.

Baca juga: ITB Tindak Tegas Mahasiswa yang Terlibat Praktik Perjokian UTBK 2025

Joki UTBK Dibayar Hingga Puluhan Juta Rupiah

Kecurangan yang dilakukan oleh para joki UTBK ini tak hanya merusak integritas ujian, tetapi juga melibatkan jumlah bayaran yang sangat besar.

Indra Ridwan mengungkapkan bahwa kedua pelaku joki ini mendapatkan imbalan yang fantastis, mencapai puluhan juta rupiah.

"Mereka mendapatkan bayaran mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 50 juta jika berhasil membantu peserta yang mereka gantikan untuk lolos ujian," ujar Indra.

Pada sesi 9, Minggu (27/4/2025), kembali terungkap adanya praktik perjokian serupa. Kali ini, pelaku berinisial KD ditemukan mengikuti ujian pada sesi 2 dan sesi 9 dengan pilihan program studi kedokteran.

Setelah diverifikasi, kemiripan wajah pada foto kartu peserta dan peserta yang hadir di ujian teridentifikasi. KD mengakui telah menggantikan dua peserta dalam dua sesi ujian berbeda.

Baca juga: Tanggapan ITB Soal Mahasiswanya yang Diduga Jadi Joki UTBK SNBT 2025

Setelah kedua joki ini mengakui perbuatannya, mereka diminta untuk menandatangani Berita Acara Kecurangan Ujian (BAKU) yang menjadi bukti pengakuan mereka atas tindakan tersebut.

Indra Ridwan menegaskan bahwa laporan resmi mengenai kecurangan ini telah diserahkan ke panitia pusat UTBK 2025 untuk diproses lebih lanjut.

"Setelah kami mendapatkan pengakuan dari kedua pelaku, mereka langsung didiskualifikasi, dan kasus ini kami laporkan ke panitia pusat UTBK 2025 melalui kanal pelaporan resmi," kata Indra.

ITB Bereaksi atas Kasus Mahasiswa Terlibat Joki UTBK

Institut Teknologi Bandung (ITB) juga turut bereaksi terkait keterlibatan mahasiswanya, LV, yang teridentifikasi sebagai salah satu pelaku joki.

Meskipun insiden ini tidak terjadi di pusat UTBK ITB, pihak kampus menyesalkan tindakan yang mencoreng nama baik dunia pendidikan.

"Kami sangat menyesalkan bahwa seorang mahasiswa ITB terlibat dalam perbuatan yang melanggar etika akademik," ujar perwakilan ITB dalam pernyataan resminya.

ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti kasus ini.

Baca juga: ITB Benarkan Dugaan Kebocoran Data Mahasiswa, Ini Cara Melapor Jika Terima Panggilan Scam

"Jika terbukti bersalah, kami akan memberikan rekomendasi sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas ITB.

ITB menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas akademik dan mengedepankan nilai kejujuran dalam seluruh aspek pendidikan.

"Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik dengan menegakkan nilai-nilai akademik yang jujur dan beretika," tambah pernyataan resmi ITB.

KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi | Editor; Farid Assifa)

Close Ads X