KOMPAS.com – Di tengah keramaian pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, muncul kisah mengharukan dari Mursal dan Fajri, pasangan ayah-anak asal Suliki, Payakumbuh, Sumbar.
Mereka tiba di Padang pada Senin (28/4/2024) sore, menempuh perjalanan jauh demi satu tujuan: agar Fajri bisa mengikuti UTBK dan mengejar cita-citanya.
Namun, setibanya di kota, keduanya tak memiliki tempat bermalam.
Baca juga: Tanpa Diskriminasi, Begini Kisah Pasangan Disabilitas Bekerja di Pabrik Komponen Elektronik
Beruntung, mereka disambut dengan tangan terbuka oleh petugas keamanan UNP.
Mursal dan Fajri diizinkan menginap di pos keamanan kampus selama dua malam, sebelum dan sesudah ujian berlangsung.
Baca juga: Kisah Dewi Jadi Lulusan S3 Termuda UGM, Ayahnya Lulusan SMP, Ibunya SD
Tempat sederhana itu cukup memberikan tempat berteduh dan beristirahat bagi mereka.
Sehari-hari, Mursal bekerja sebagai petani nira aren. Dari hasil menakik batang pohon aren di kampung halamannya, ia menyekolahkan anak-anaknya.
Fajri, anak bungsu dalam keluarga, kini menjadi tumpuan harapan.
Ia memilih Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Teknik Pertambangan sebagai jalur yang ingin ditempuh di UNP.
"Selama napas saya masih ada, apa pun akan saya lakukan untuk pendidikan anak saya, meski saya hanya menggantungkan hidup dari air aren," kata Mursal, dikutip dari website UNP, unp.ac.id, Rabu (30/4/2025).
Bayu, salah seorang Satpam UNP, menceritakan bahwa awalnya mereka mengajukan permohonan untuk menginap di Masjid Al-Azhar UNP.
Namun, karena banyaknya kegiatan kampus dan demi kenyamanan mereka, Bayu mengarahkan Mursal dan Fajri ke pos pengamanan.
“Supaya lebih aman, kami arahkan untuk bermalam di posko. Di sana ada kasur, fasilitas tidur, dan kamar mandi. Cukup nyaman untuk beristirahat,” ujarnya.