Unhas Temukan Kecurangan UTBK 2025, Sindikat Bimbel Diduga Gandeng Tim IT Internal

Kompas.com - 05/05/2025, 20:21 WIB
Universitas Hasanuddin. Dok. UnhasUniversitas Hasanuddin.
Penulis Reza Rifaldi
|
Editor Ihsanuddin


MAKASSAR, KOMPAS.com – Universitas Hasanuddin ( Unhas) Makassar mengungkap adanya kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.

Dugaan kecurangan ini melibatkan joki dan upaya kerja sama dengan tim IT internal kampus.

Koordinator Pelaksana UTBK Unhas Makassar, Nurul Insani, mengatakan bahwa pihak panitia menemukan dua modus kecurangan utama yang dilakukan peserta.

Temuan tersebut kini tengah diselidiki oleh Polda Sulawesi Selatan.

"Awalnya kami mendapatkan perjokian dimana peserta itu digantikan oleh orang lain yang kemudian kasus tersebut kami serahkan ke pihak kepolisian, untuk diselidiki lebih lanjut," ucap Nurul saat ditemui di Unhas, Senin (5/5/2025).

Baca juga: Mahasiswa ITB Jadi Joki UTBK, Ubah Kartu Peserta Pakai AI

Ia menjelaskan bahwa pelaku joki menggunakan identitas palsu dan dokumen yang telah dipalsukan untuk bisa mengikuti ujian menggantikan peserta asli.

"Jadi (joki) mengganti peserta, mengedit kartu peserta, diganti KTP yang baru, dan surat keterangan sekolah dipalsukan. Itu awalnya kita temukan dan diamankan," ungkap dia.

Menurut informasi yang dihimpun, dua orang telah diamankan terkait kasus joki dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sindikat Bimbel Lobi Tim IT Internal

Selain joki, panitia juga mendeteksi adanya dugaan kerja sama antara peserta dan oknum dari tim teknologi informasi (IT) internal kampus.

"Didapati ada juga ternyata sindikat yang memanfaatkan, berusaha membujuk tim IT untuk ikut membantu dalam kecurangan tersebut," beber Nurul.

Baca juga: Universitas Jember Tak Lapor Polisi Soal Pegawai Bantu Kecurangan UTBK SNBT, Ini Alasannya

Kecurangan yang melibatkan tim IT disebut berasal dari sindikat bimbingan belajar di luar kampus dan menyasar perguruan tinggi ternama.

"Sindikat ini dari bimbingan belajar, diluar dari Unhas. Ada dua model kecurangan yang terjadi pertama menggantikan orang itu kedua itu terkait pemasangan alat pada PC," ujar Nurul.

Terkait jumlah personel IT yang diduga terlibat, pihak kampus belum merilis data secara resmi karena proses investigasi masih berlangsung.

"Admin belum bisa kami sampaikan berapa yang terlibat karena hingga saat ini sementara masih didalami. Tim IT belum tahu ada berapa (terlibat)," tutup Nurul yang juga menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa Baru Unhas Makassar.

Close Ads X