Cara Joki dan Bimbel Lakukan Kecurangan Saat UTBK SNBT 205

Kompas.com - 09/05/2025, 15:50 WIB
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2025 di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat. Dok. UnpadPelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2025 di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tulis (SNBT) 2025 sudah selesai. 

UTBK SNBT 2025 diselenggarakan di 74 pusat UTBK dan 32 sub pusat UTBK PTN yang tersebar di Indonesia. Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengungkapkan, sebanyak 860.975 peserta sedang memperebutkan 259.564 kursi agar bisa melanjutkan studi di jenjang sarjana atau S1.

Dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (23/4/2025), Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok merinci pilihan peserta dalam tes UTBK 2025.

"Sebanyak 799.230 memilih Sarjana, 45.582 peserta memilih Sarjana Terapan, 16.164 peserta memilih Diploma Tiga," ujar Eduart.

Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 masih diwarnai kecurangan yang dilakukan dari pihak eksternal maupun internal kampus.

Ada beragam modus kecurangan terjadi selama UTBK SNBT 2025. Modus kecurangan terungkap oleh panitia UTBK dan laporan para peserta UTBK.

Berikut ulasan modus kecurangan seperti dirangkum Kompas.com.

1. Edit Kartu Peserta Pakai AI

Eduart mencontohkan joki yang sudah ditangkap panitia salah satunya ditemukan di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

"Dia (joki) mengubah (edit) kartu peserta UTBK SNBT dengan teknologi AI. Fotonya diubah-ubah namun kemiripannya sama. Nama (joki) adalah Lukas Valentino Nainggolan," tegas Prof Eduart dari Konferensi Pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Sesi 1-12, melalui tayangan live YouTube SNPMB ID pada Selasa, (29/4/2025).

Baca juga: Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Selain Lukas, joki lain juga ditemukan tim panitia Pusat UTBK ISBI Bandung. Misalnya, peserta perempuan bernama Khamila D dan Healthy FJ. Khamila dam Healthy Febriana sama-sama mengikuti UTBK pada tanggal 27 April.

"Mereka juga mengedit foto, jadi seolah-olah berbeda orang padahal sama," Kata Eduart.

2. Selipkan Kamera dan Alat Bantu Dengar

Modus kecurangan baru pada pelaksanaan UTBK SNBT 2025, lanjutnya, Eduart teridentifikasi. Peserta UTBK SNBT 2025 disebut Eduart bahkan menggunakan kamera yang dipasang di behel gigi.Tangkapan Layar Media Sosial X Modus kecurangan baru pada pelaksanaan UTBK SNBT 2025, lanjutnya, Eduart teridentifikasi. Peserta UTBK SNBT 2025 disebut Eduart bahkan menggunakan kamera yang dipasang di behel gigi.

Di Universitas Diponegoro (Undip), ditemukan kamera yang dipasang di ciput (dalaman jbab), lalu ada transistor diduga dipasang di kuncir rambut dan alat bantu dengar dengan ukuran sangat kecil dipasang di telinga.

Wakil Rektor I Undip Prof. Heru Susanto mengatakan bahwa temuan dugaan kecurangan itu terjadi pada pelaksanaan UTBK yang berlokasi di kampus Undip pada Minggu (27/4) lalu.

"Jadi, setiap peserta sebelum masuk ruangan dilakukan tes dengan 'metal detector' yang merupakan standar nasional. Ditemukan di salah satu peserta ada 'metal' atau peralatan yang diduga akan digunakan untuk berbuat curang," kata Heru di Semarang, Rabu (30/04/25) seperti dikutip Antara.

Baca juga: Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Heru mengatakan bahwa peralatan tersebut ditemukan di bagian kepala peserta perempuan yang ditutup dengan kerudung, di antaranya berupa kamera, ponsel, dan alat komunikasi.

3. Perangkat Proxy

Kemudian di Universitas Jember (Unej), pelanggaran melibatkan orang dalam yang memasang perangkat sebagai proxy untuk menghubungkan PC peserta dengan jaringan internal.

Baca juga: Marak Kecurangan di Seleksi Masuk PTN 2025, Ada Apa?

Oknum tersebut, ketahuan memasang perangkat sebagai proxy untuk menghubungkan PC peserta dengan jaringan internal. Temuan ini berawal dari tim Pusat UTBK Unej, yang menemukan perangkat proxy yang disembunyikan dalam kardus printer di atas lemari.

4. Keterlibatan Bimbel

ilustrasi peserta UTBK SNBT 2025 mencontek saat ujian.canva.com ilustrasi peserta UTBK SNBT 2025 mencontek saat ujian.
Dugaan keterlibatan bimbingan belajar (bimbel) ditemukan di Yogyakarta oleh panitia SNPMB. Eduart mengatakan dugaan terlibatnya bimbel di Yogyakarta setelah panitia melakukan pendalaman diseluruh pusat UTBK SNBT.

"Dicurigai Keterlibatan ada salah satu lembaga pembinaan belajar di Yogyakarta yang memobilisasi peserta," kata Prof Eduart Wolok, dari Konferensi Pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Sesi 1-12, melalui tayangan live YouTube SNPMB ID pada Selasa, (29/4/2025).

Pada awal pelaksanaan UTBK SNBT 2025 saja muncul 4.000 anomali, atau nama-nama peserta yang diduga terlibat kecurangan. "Masih belum mengetahui apakah dari 4.000 anomali termasuk salah satunya berkaitan dengan bimbel di Yogyakarta ini," kata dia.

Eduart menjelaskan peserta ujian anomali tersebut dicurigai, sebab domisili, asal sekolah, kampus tujuan, dan lokasi UTBK semuanya berada di daerah yang saling berjauhan.

Baca juga: Bimbel di Yogyakarta Terlibat Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ini Modusnya

Ia memberi contoh dengan adanya peserta yang merupakan lulusan SMA di Semarang, memilih kampus tujuan di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), namun melaksanakan UTBK di Medan.

"Apakah ini salah? Tidak salah, selama memang bisa dibuktikan, tidak salah," katanya.

Namun, penemuan panitia membuktikan ada data anomali serupa di lokasi lainnya, di mana peserta tersebut tidak hadir saat ujian dan kebetulan dalam waktu yang sama terdapat masalah pada komputer yang seharusnya digunakan oleh peserta tersebut.

"Ada keterlibatan jaringan yang memanfaatkan UTBK untuk kepentingan bisnis tertentu dan sebagainya. Ini disinyalir, sekali lagi ini dugaan, karena itu bukan bagian kami untuk memutuskan itu," katanya. 

Eduart menjelaskan, modus dari bimbel di Yogyakarta ini bisa jadi dari dua hal. Pertama, menyediakan joki pengganti peserta UTBK. Kedua, pihak bimbel sengaja mengikuti UTBK tahun ini untuk merekam soal-soal yang digunakan sebagai bahan bimbingan tahun berikutnya, termasuk membuat pola belajar dan buku latihan.

5. Remote Access

Konferensi Pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Sesi 1-12, melalui tayangan live YouTube SNPMB ID pada Selasa, (29/4/2025).DOK. YOUTUBE SNPMB ID Konferensi Pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Sesi 1-12, melalui tayangan live YouTube SNPMB ID pada Selasa, (29/4/2025).

Sindikat pelaku kecurangan UTBK SNBT 2025 di Universitas Hasanuddin menggunakan modus pemasangan aplikasi remote access komputer.

Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas dilakukan oleh enam pelaku yang masing-masing berinisial AL (40), MYI (28), I (32), MS (29), ZR (36), dan CAI (19. Mereka sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas.

Mereka berbagi peran agar modusnya bisa berjalan lancar.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, sindikat ini bekerja sama dengan tim Teknologi Informasi (IT) dan admin pelaksana ujian untuk memasang aplikasi remote access pada komputer peserta. Aplikasi ini memungkinkan soal-soal ujian diakses dan dikerjakan dari lokasi lain.

"Ketika calon mahasiswa ini menggunakan aplikasi itu maka soal-soal yang muncul di komputer tersebut muncul juga di tempat lain yang dikerjakan oleh orang lain sehingga calon mahasiswa ini cukup masuk ke aplikasi saja," jelasnya.

Baca juga: Kecurangan Peserta UTBK di Undip: Selundupkan Ponsel di Balik Kerudung

AL, otak utama sindikat, merekrut CAI sebagai joki dan mengatur alur pengiriman soal serta jawaban. CAI, seorang mahasiswi berprestasi, menjadi joki yang mengerjakan soal ujian dari lokasi lain.

MYI, anggota tim IT Unhas, bertugas memasang aplikasi remote ke komputer peserta. I menjadi penghubung antara AL dan MS agar sistem berjalan sesuai rencana.

MS mengoperasikan remote access, menerima soal dari komputer peserta, dan menyampaikan jawaban yang diterima dari CAI. ZR memberikan aplikasi remote access yang digunakan oleh MYI dan MS.

"Ini sindikat terorganisir satu sama lain, dan membuat gerakan yang terorganisir maka kita katakan ini sebuah sindikat karena ini sangat teratur sekali cara mainnya," ungkap Arya.

6. Kamera Mikro Tersembunyi

Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (UTBK SNPMB) 2025 yang beredar di media sosial.Dok. X Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (UTBK SNPMB) 2025 yang beredar di media sosial.

Eduart mengatakan, pihaknya menemukan para peserta menggunakan kamera tersembunyi yang dipasang di beberapa tempat, seperti di behel gigi, kuku jari, ikat pinggang, dan kancing baju.

"Ini tentu kita juga ikut meningkatkan (pengawasan) ternyata ketika kita menggunakan metal detector, ada juga pihak-pihak yang menggunakan teknologi yang tak bisa terdeteksi metal detector," kata Eduart dalam Youtube SNPMB 2025, Jumat (25/4/2025).

Close Ads X