Terungkap Trio Joki UTBK UPI Beraksi Sejak 2024, Data Peserta Dimanipulasi Enam Kali

BANDUNG, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Jawa Barat mengungkap komplotan joki Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI) Kampus Cibiru telah beraksi sejak tahun 2024.

"Para tersangka ini sudah beroperasi sejak dua tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2024 hingga 2025," ucap Kasubdit 2 Harta Benda Ditreskrimum Polda Jawa Barat, Irfan Nugraha di Mapolda Jabar, Jumat (9/5/2025).

Irfan mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, ketiga tersangka diduga telah memanipulasi data peserta ujian sebanyak enam kali. "Enam itu, enam kali perbuatan selama tahun ini," ungkapnya.

Tiga orang tersangka yang telah ditangkap diketahui merupakan alumni dari universitas di Indonesia. Hingga kini, polisi masih mendalami kemungkinan adanya keterlibatan institusi pendidikan lainnya.

Baca juga: Joki UTBK di UPI Cibiru Palsukan Foto dan NIK, 3 Alumni Kampus Ditangkap

"Kita masih tahap proses pemeriksaan, menyangkut apakah ada kaitan hubungan dengan universitas tertentu ini masih kita dalami," ucap Irfan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebut, para tersangka memasang tarif jasa joki yang cukup tinggi, berkisar antara Rp100 juta hingga Rp150 juta per orang.

"Kemudian kami telah menanyakan apakah ada jaringan lain selain ini, yang bersangkutan hanya mengaku tiga yang bekerja sebagai satu kesatuan," ucap Hendra.

Sementara itu, pihak UPI mengonfirmasi adanya kasus perjokian tersebut. Kepala Hubungan Masyarakat UPI, Suhendra, menyebut dua pelaku tertangkap saat pelaksanaan UTBK SNBT di Kampus Cibiru.

"Kami telah melaporkan peristiwa ke pihak kepolisian. Kedua pelaku dari pihak luar dan kami tidak mengenalnya,” ujar Suhendra.

Baca juga: Terungkap Sindikat Joki UTBK di UPI Cibiru, Alumni Kampus Ternama Jadi Otak Aksi