Perjuangan Iqbal, Anak Buruh Harian Lolos Kedokteran UI, Lawan Keterbatasan Ekonomi demi Raih Mimpi

Kompas.com - 11/06/2025, 15:30 WIB
Iqbal Rasyid Achmad Faqih, siswa MAN IC Bengkulu lolos Kedokteran UI 2025. DOK. KemenagIqbal Rasyid Achmad Faqih, siswa MAN IC Bengkulu lolos Kedokteran UI 2025.

KOMPAS.com – Iqbal Rasyid Achmad Faqih, pelajar asal Bengkulu, membuktikan bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha, dengan sukses menembus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( UI).

Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, Iqbal menunjukkan bahwa tekad kuat dan semangat belajar bisa membawa anak buruh harian ke salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca juga: Gagal UTBK? Skor Masih Bisa Digunakan untuk Daftar Sekolah Kedinasan Gratis, Lulus Jadi CPNS

Lawan Keterbatasan Ekonomi, Konsisten Kejar Mimpi

Iqbal menempuh pendidikan menengahnya di MAN Insan Cendekia Bengkulu, sebuah madrasah unggulan milik Kementerian Agama yang terkenal dengan proses seleksi ketat.

Ia berhasil masuk melalui jalur prestasi dan terus menunjukkan semangat belajar yang tinggi.

Latar belakang keluarga Iqbal jauh dari kata berkecukupan.

Ayahnya, Agus Hermanto, bekerja sebagai buruh harian lepas, sedangkan ibunya, Suhaima, adalah ibu rumah tangga.

Namun, keterbatasan ekonomi itu tidak membuat Iqbal menyerah.

Sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Kota Bengkulu, ia aktif dalam berbagai kompetisi—mulai dari cerdas cermat, olimpiade sains, riset ilmiah, hingga lomba hadits.

Prestasinya tak main-main. Iqbal pernah meraih medali perunggu bidang IPA dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) dan terus menorehkan prestasi hingga ke jenjang SMA.

Ia juga mewakili Provinsi Bengkulu dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional di Ternate, Maluku Utara.

Habiskan Liburan dengan Belajar Siang Malam

Menjelang kelulusan, Iqbal fokus mempersiapkan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) 2025.

Ia mencicil materi sejak awal kelas 12, rutin mengikuti tryout, membuat kelompok belajar, dan mengikuti bimbingan intensif dari madrasah.

Iqbal bahkan menghabiskan waktu libur sekolah dengan belajar di Perpustakaan Daerah Bengkulu dari pagi hingga sore.

Malam harinya, ia belajar bersama teman-teman di rumah secara bergiliran. 

Semua itu ia lakukan demi satu tujuan: masuk Fakultas Kedokteran UI.

Perjuangan panjang itu akhirnya membuahkan hasil.

Meski sempat gagal di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Iqbal akhirnya lolos SNBT 2025 dan diterima di Fakultas Kedokteran UI.

"Yang penting bukan hanya rajin belajar, tapi juga menjaga kondisi mental agar tidak burnout. Cari lingkungan belajar yang nyaman dan terus evaluasi diri," ujarnya, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (10/6/2025).

Berburu Beasiswa Kuliah di UI

Meski berhasil masuk FK UI, perjuangan Iqbal belum usai. Kini ia tengah berupaya mencari beasiswa guna membiayai kuliah dan kebutuhan hidup di Jakarta.

“Saya tidak ingin membebani orangtua. Harapan saya bisa menjalani kuliah dengan lancar dan membanggakan mereka,” kata Iqbal.

Sang ayah, Agus Hermanto, mengungkapkan kebanggaannya dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Biaya Kuliah Jalur Mandiri di UI, UGM, ITB, IPB, dan Unair

"Saya siap berkorban apa pun demi anak saya. Meski penghasilan saya pas-pasan, saya percaya anak saya akan berhasil dengan ketekunannya dan pertolongan Allah," tutur Agus.

Perjalanan Iqbal menjadi bukti nyata bahwa impian besar bukan milik mereka yang berada, tetapi milik siapa saja yang mau berusaha keras, tidak lelah belajar, dan terus berharap pada doa.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Iqbal, Anak Buruh Harian yang Lolos Kedokteran UI".

Close Ads X