Perjuangan Tuna Daksa Asal Lampung, Berharap Lulus SMBPTN di Bandung

Kompas.com - 08/05/2018, 13:25 WIB
Langgeng (20), pemuda tuna daksa asal Lampung berjuang mengikuti SBMPTN di ITB, Selasa (8/5/2018). Dengan keterbatasan fisik, ia berharap dapat masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). KOMPAS.com/DENDI RAMDHANILanggeng (20), pemuda tuna daksa asal Lampung berjuang mengikuti SBMPTN di ITB, Selasa (8/5/2018). Dengan keterbatasan fisik, ia berharap dapat masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

BANDUNG, KOMPAS.com - Memiliki kekurangan fisik tak menyurutkan tekad Langgeng (20) untuk menuntut ilmu.

Pria asal Lampung itu bahkan nekat merantau ke Bandung untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2018 di kampus Institut Teknologi Bandung ( ITB), Jalan Ganesha, Selasa (8/5/2018).

Pagi itu, Langgeng tampak siap melahap semua soal yang akan ia isi. Kemeja merah marun dipadupadankan dengan celana katun hitam kian menambah rasa percaya dirinya.

Langgeng memang sudah terlahir tanpa kaki sempurna. Namun, ia tak pernah merasa kecil hati menapaki getir kehidupan.

Baca juga : 5 PTN Paling Diminati di SBMPTN 2018

 

Begitupun kondisi keluarganya yang sederhana. Bahkan sejak sekolah dasar, ia sudah ditinggal bapaknya karena sakit. Namun hal tersebut, tak menyurutkan semangatnya.

"Saya empat bersaudara. Di keluarga saya, hanya saya yang memiliki kekurangan. Bapak meninggal saat saya SD," tutur Langgeng.

Singkat cerita, empat tahun lalu ia diminta ibunya untuk menuntut ilmu di Bandung. Dengan harapan, pendidikan dapat mengubah nasib Langgeng dan keluarganya.

"Ibu saya hanya asisten rumah tangga. Saya disuruh ke Bandung karena orangtua ingin saya punya pendidikan lebih baik. Di Bandung saya gak punya saudara," ucapnya penuh motivasi.

Anak ketiga dari empat bersaudara itu pun merantau ke Kota Kembang, mendapat beasiswa di SMA Daarut Tauhid.

"Alhamdulillah semua biaya gratis," kata Langgeng penuh syukur.

Baca juga : 56.000 Peserta Ikuti SBMPTN di Bandung

Page:
Close Ads X