Pokja SBMPTN Minta Netizen Tidak Usah Kuatir Soal Sistem Penilaian

Kompas.com - 11/05/2018, 17:52 WIB
Paska pelaksanaan SBMPTN, netizen galau soal sistem baru penilaian. https://www.instagram.com/masukkampusPaska pelaksanaan SBMPTN, netizen galau soal sistem baru penilaian.

Ketua Pokja SBMPTN 2018 Profesor Budi Prasetyo Widyobroto telah menjelaskan perihal sistem penilaian baru ini. 

Sistem lama SBMPTN menggunakan penilaian skor empat bila benar, minus satu kalau salah dan yang tidak mengerjakan akan mendapat nilai nol.

Tahap penilaian SBMPTN yang baru pun disederhanakan dari tiga tahap menjadi dua tahap. Tahap pertama seluruh jawaban peserta akan diproses.

Adapun tahapan kedua menggunakan teori 'response butir'. Teori ini digunakan untuk menganalisis karakteristik setiap soal.

Soal dibagi ke dalam 3 kategori yaitu mudah, sedang dan sulit.

Karakteristik soal yang didapatkan pada tahap kedua kemudian digunakan untuk menghitung skor peserta. 

Jadi meski setiap peserta dapat menjawab soal dengan sama benar, namun hasil akhir belum tentu memiliki skor yang sama tergantung jenis soal yang dikerjakan.

Dihubungi Kompas.com, Pokja SBMPTN meminta peserta SBMPTN berhati-hati terhadap informasi yang tidak bertanggungjawab.

"Banyak orang yang ambil kesempatan dengan adanya seleksi SBMPTN ini. Saya sudah jelaskan di 8 stasiun TV," jelas Budi.

Sebelum dimulai pendaftaran pun sudah dilakukan sosialisasi, jelas Budi menanggapi kurangnya waktu sosialisasi SBMPTN.

"Intinya sebetulnya bagi peserta tidak berpengaruh sistem apapun yang digunakan. Yang terpenting sebetulnya bahwa peserta telah menyiapkan diri untuk ujian," lanjutnya.

Sistem baru ini dibuat malah menguntungkan (peserta). Budi meminta untuk peserta yang telah melalui SBMPTN kemarin seharusnya fokus pada substansi tes dan bukan strategi mengerjakannya.

Budi juga mengajak semua pihak untuk menyampaikan hal yang benar baik kepada mahasiswa maupun perguruan tinggi yang akan menerima mahasiswa.

 

Page:
Baca tentang
Close Ads X