25.398 Calon Mahasiswa Jalur SNMPTN 2020 Siap Terima KIP Kuliah

Kompas.com - 09/04/2020, 14:38 WIB
Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP Kuliah DOK. KEMENDIKBUDIlustrasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP Kuliah

KOMPAS.com - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2020 secara daring di Jakarta, Rabu (08/04/2020).

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebanyak 96.496 siswa dari total 489.601 pendaftar SNMPTN 2020 dinyatakan lulus untuk masuk ke 86 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia.

Berdasarkan data LTMPT yang sudah diverifikasi Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud, dari total peserta yang lolos SNMPTN sebanyak 25.398 peserta merupakan calon penerima KIP Kuliah.

Jumlah tersebut berasal dari total pendaftar KIP-Kuliah sejumlah 95.346 siswa.

Baca juga: Teknik Informatika Unpad: Jurusan Saintek Paling Ketat di SNMPTN 2020

"Pelamar dari KIP Kuliah berjumlah 95.346. Alhamdulilah antusias besar," kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih dalam jumpa pers pengumuman SNMPTN, Rabu (8/4/2020).

Daftar ulang dan kendala ekonomi di tengah Covid-19

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Plt. Dirjen Dikti Kemendikbud), Nizam mengatakan KIP Kuliah merupakan program bantuan biaya pendidikan untuk keluarga tidak mampu.

Peserta didik di PTN juga bisa meminta keringanan biaya pendidikan kuliah melalui KIP Kuliah.

"KIP Kuliah ditujukan untuk keluarga yang tidak mampu, jadi kalau memang orang tuanya karena kondisi saat ini kemudian kena PHK dan sebagainya, tentu memang mereka juga berhak untuk mengajukan KIP Kuliah," pesan Nizam.

Baca juga: Ruang Ber-AC Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19? Ini Kata Pakar UGM

Tentang pendaftaran setelah pengumuman di masa darurat Covid-19, Nizam mengatakan bahwa siswa yang telah lulus SNMPTN dapat menyesuaikan dengan aturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi serta sesuai dengan yang telah disepakati.

"Tetapi bagi yang ada masalah ekonomi tentu bisa mengajukan keringanan dan itu sesuai dengan yang selama ini juga sudah berjalan," ujarnya.

Page:
Close Ads X