Cerita Yovan, Peserta UTBK Tunanetra UNS Solo, Butuh 3 Bulan Persiapan Belajar

Kompas.com - 08/07/2020, 06:47 WIB
Yovan Rate Aziz, peserta berkebutuhan khusus tunanetra saat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/7/2020). KOMPAS.com/LABIB ZAMANIYovan Rate Aziz, peserta berkebutuhan khusus tunanetra saat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/7/2020).

SOLO, KOMPAS.com - Yovan Rate Aziz merupakan satu dari lima peserta berkebutuhan khusus tunanetra yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.

Yovan memilih UNS sebagai kampus pilihan pertama. Dia mengambil program studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.

"UNS kampus pilihan pertama saya," kata Yovan seusai mengikuti UTBK di Gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Aksi Mahasiswa Unair Ajak Peserta UTBK 2020 Patuhi Protokol Kesehatan

Yovan butuh persiapan belajar selama tiga bulan untuk menghadapi UTBK.

Persiapan ini dilakukan demi mewujudkan cita-citanya kelak ingin menjadi seorang tenaga pendidik atau guru.

Selain belajar dengan menggunakan aplikasi online, Yovan juga belajar secara mandiri di rumah dengan mengerjakan soal-soal yang ada kaitannya dengan UTBK.

"Saya persiapan UTBK selama tiga bulan. Saya belajar secara online dan belajar mandiri di rumah," ungkap dia.

Yovan menyampaikan sempat mengalami kesulitan saat mengerjakan soal UTBK. Kesulitannya adalah ketika mengerjakan soal berupa grafik.

Baca juga: Kisah Pengawas UTBK di Masa Pandemi, Gunakan Hazmat, Keyboard dan Mouse Dibungkus Plastik

Namun, secara garis besar Yovan bisa mengerjakan seluruh soal UTBK.

Sebab, selama mengerjakan soal tersebut ada pendamping khusus yang membantunya jika mengalami kendala teknis.

"Kesulitannya saat mengerjakan soal grafik. Susah membacanya," terang dia.

Page:
Close Ads X