KOMPAS.com - Pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN) 2020 sudah diumumkan hari ini, Jumat (14/8/2020).
Total peserta yang mendaftar SBMPTN 2020 sebanyak 702.420. Sementara, peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 167.653.
Artinya, ada 378.717 peserta yang tidak lolos seleksi. Bagi mereka yang tidak lolos, mungkin terselip rasa kecewa.
Tetapi, tak lolos SBMPTN bukan akhir segalanya. Bagaimana sebaiknya mengelola rasa kecewa yang muncul?
Dosen Fakultas Psikologi dari Universitas Indonesia (UI) Nael Sumampouw mengatakan, peserta yang tidak lolos sebaiknya tidak mendefinisikan keberhasilan diri dengan lolos atau tidaknya dalam SBMPTN.
"Diri Anda tidak didefinisikan oleh hasil SBMPTN. Jika Anda lulus, rayakan keberhasilan Anda. Namun pahami bahwa prestasi tersebut hanyalah titik awal dari perjalanan akademik Anda yang menuntut kerja keras dan persistensi," ujar Nael saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Syarat dan Cara Registrasi Ulang SBMPTN 2020 di UI dan Undip
Sebaliknya, jika tidak lolos SBMPTN, bukan berarti berdampak secara negatif pada diri peserta.
Pasti akan muncul rasa sedih dan kecewa. Akan tetapi, kata Nael, munculnya dua perasaan ini merupakan hal yang wajar.
Akan tetapi, setiap orang dapat memilih keluar dan tidak larut dalam kesedihan itu.
"Ada begitu banyak jalan untuk menuju keberhasilan. Ketidakberhasilan ini bukan berarti menutup pintu jalan lain yang terbuka dan menanti Anda," ujar Nael.